• Minggu, 21 Desember 2025

Alasan Nadiem Makarim Pilih Laptop Chromebook dan TIK Senilai Rp9,9 T: Harganya Jauh Lebih Rendah

Photo Author
- Selasa, 10 Juni 2025 | 22:40 WIB
Nadiem Makarim menjelaskan pengadaan laptop Chromebook untuk 3 T justru dilakukan di era Kemendikbud sebelumnya. (Instagram @nadiem_makarim__)
Nadiem Makarim menjelaskan pengadaan laptop Chromebook untuk 3 T justru dilakukan di era Kemendikbud sebelumnya. (Instagram @nadiem_makarim__)

KONTEKS.CO.ID - Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim buka suara soal memilih laptop chromebook yang kini proyek tersebut terindikasi korupsi.

Kasus ini bermula saat Kemendikbudristek menyusun pengadaan peralatan TIK bagi SD, SMP dan SMA. Peralatan TIK yang dimaksud adalah laptop Chromebook serta perangkat pendukung lainnya.

Singkatnya, laptop Chromebook itu dinilai tidak efektif lantaran perangkat itu lebih optimal apabila menggunakan internet. Sementara, jaringan internet di Indonesia dinilai belum merata.

Baca Juga: Kronologi Dugaan Korupsi Nadiem Makarim, Penyidik Sebut Ada Persekongkolan atau Pemufakatan Jahat 

Oleh sebab itu, Kejagung menilai ada dugaan pemufakatan jahat dalam pengadaan alat TIK senilai Rp9,9 triliun.

Namun, Nadiem makarim mengungkap pengadaan laptop Chromebook di Kemenbudristek era kepemimpinannya tidak ditujukan untuk daerah 3 T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Nadiem Makarim menjelaskan pengadaan laptop Chromebook untuk 3 T justru dilakukan di era Kemendikbud sebelumnya.

Baca Juga: Respons Nadiem Makarim soal Kesaksian Mantan Stafsus Fiona dan Jurist Tan yang Disebut Orang Dekat Menteri

Oleh sebab itu, dia menilai tudingan Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait pengadaan laptop Chromebook yang dinilai tidak efektif karena jaringan internet itu tidak relevan.

"Jadi Kemendikbutristek membuat kajian yang komprehensif, tapi targetnya itu adalah bukan daerah 3T dan di dalam juknis [petunjuk teknis] sangat jelas hanya boleh diberikan kepada sekolah yang punya internet," ujarnya di The Dharmawangsa Jakarta pada Selasa, 10 Juni 2025.

Dia mengungkap alasan pihaknya memilih laptop Chromebook untuk menunjang program digitalisasi pendidikan itu lantaran harganya jauh lebih rendah dibandingkan dengan perangkat lainnya.

Baca Juga: Nadiem Makarim Terkejut Proyek Laptop Chromebook Terindikasi Korupsi: Dari Awal Dikawal Jamdatun Kejagung Kok

Selain itu, faktor keamanan juga menjadi alasan Kemenbudristek memilih laptop Chromebook. Pasalnya, terdapat keterbatasan penginstalan aplikasi pada laptop tersebut.

"Dan bukan hanya itu saja operating system Chrome OS itu gratis, sedangkan operating system lainnya itu berbayar, dan bisa berbayar sampai Rp1,5 juta sampai Rp2,5 juta tambahan," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X