• Minggu, 21 Desember 2025

Prabowo soal Two State Solution: Kalau Palestina Diakui Merdeka, Indonesia Akui Israel

Photo Author
- Rabu, 28 Mei 2025 | 18:24 WIB
 Prabowo Subianto bicara soal Palestina dan Israel  (Instagram.com/@prabowo)
Prabowo Subianto bicara soal Palestina dan Israel (Instagram.com/@prabowo)


KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menyatakan sikap terkait two state solution atau solusi dua negara yang menjadi langkah penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam pertemuannya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 28 Mei 2025.

"Di berbagai tempat dan forum saya sampaikan sikap Indonesia bahwa Indonesia hanya memandang penyelesaian two state solution," ujar Prabowo di hadapan Macron.

Baca Juga: Menteri Maman Lepas Ekspor 27 Ton Ikan Layur ke China Melalui Program Holding UMKM

"Kemerdekaan bagi bangsa Palestina untuk mencapai perdamaian yang benar," tambahnya.

Kemudian, Prabowo menyatakan Indonesia akan mengakui Israel sebagai negara, apabila sekutu Amerika Serikat (AS) itu juga mengakui kemerdekaan Palestina.

"Karena itu, Indonesia sudah menyampaikan begitu negara Palestina diakui merdeka oleh Israel, Indonesia siap mengakui Israel, siap membuka hubungan diplomatik dengan Israel," tegasnya.

Baca Juga: Geruduk Istana Negara, Koalisi Sipil Masyarakat Anti-Korupsi Serahkan Surat Terbuka untuk Presiden dan Lapor Mega Korupsi PLN EPI

Prabowo menilai, two state solution juga berarti Indonesia perlu mengakui hak Israel untuk berdiri sebagai negara.

"Tadi di samping itu pun saya tegaskan bahwa kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat dan harus juga diperhatikan dan dijamin keamanannya," terangnya.

Di sisi lain, Prabowo mendukung usaha Prancis yang mendukung Palestina sebagai negara yang merdeka, hal itu dengan mendesak agar serangan militer di Gaza dihentikan sepenuhnya, dan agar bantuan kemanusiaan dapat segera masuk ke wilayah Palestina.

"Kami juga mendukung rencana Prancis dan Arab Saudi untuk menyelenggarakan KTT di bulan Juni 2025 mendatang guna mendorong penyelesaian two state solution, dan mewujudkan perdamaian di kawasan Timur Tengah," tandasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X