“Proyek ini mempunyai nilai strategis karena yang punya adalah anak kandung daripada Republik Indonesia, karena pekerjanya juga semua anak-anak negara Republik Indonesia," kata Bahlil.
"Termasuk kapal FPSO pertama juga adalah buatan 100% TKDN Indonesia,” kata Bahlil.
Djoko Siswanto, Kepala SKK Migas, menyatakan onstream-nya Lapangan Forel dan Terubuk merupakan tonggak penting yang mencerminkan sinergi kuat antara Pemerintah dan Medco E&P dalam menjaga keberlanjutan pasokan energi nasional.
“Kami juga mengapresiasi komitmen perusahaan terhadap standar tinggi keselamatan kerja, kesehatan, dan lindung lingkungan,” ungkapnya.
Hilmi Panigoro, Direktur Utama MedcoEnergi, menyampaikan bahwa keberhasilan ini mencerminkan kontribusi nyata perusahaan terhadap agenda energi nasional.
“Kami bangga dapat ambil bagian dalam memperkuat ketahanan energi Indonesia," kata Hilmi.
"Proyek Forel dan Terubuk adalah hasil dari sinergi erat dengan Kementerian, SKK Migas dan para pemangku kepentingan lain, sekaligus wujud komitmen kami dalam menjalankan operasi migas yang andal, aman, efisien, dan berkelanjutan,” kata Hilmi.***
Artikel Terkait
UI Tak Jadi Batalkan Disertasi Bahlil karena Pelanggaran, Tapi Ada Pembinaan
Menunggu Strategi Bahlil yang Selalu Sebut Mafia Gas Subsidi 3 Kg
Bahlil Keluarkan Aturan Baru soal Dispenser Air Minum, Harus Ada Label Hemat Energi
Menanti Gebrakan Politik Prabowo Pasca Pertemuan dengan Megawati, Ikrar Nusa Bhakti: Indikasinya Pemecatan Bahlil Sebagai Menteri
Bahlil Ancam Reshuffle Pengurus DPP Partai Golkar, Misbakhun Kena Damprat
Bahlil: BBM Imoor dari AS Lebih Efisien, Singapura Bukan Prioritas Lagi
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Bakal Evaluasi Izin Proyek Migas yang Mangkrak, Minta Izin ke Prabowo