“Ini tentu menjadi perhatian kita bersama,” tambahnya.
Tim Perlindungan Jamaah KJRI Jeddah turut mendampingi selama proses pemeriksaan berlangsung.
Para WNI itu naik pesawat Saudia SV3316 menuju Jeddah sebagai bandara transit.
Kemudian, mereka diterbangkan kembali ke Jakarta dengan pesawat Saudia SV826.
Kepulangan mereka dijadwalkan tiba di Jakarta pada 16 Mei 2025 pukul 22.45 WIB.
Kejadian ini menambah panjang daftar WNI yang mencoba berhaji secara ilegal.
KJRI Jeddah mencatat lebih dari 300 WNI memakai visa kerja atau ziarah untuk berhaji.
Kedatangan mereka berlangsung antara 3 hingga 15 Mei 2025.
Sebagian besar WNI datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Tujuan mereka sama, yakni berhaji tanpa jalur resmi yang ditentukan pemerintah.
Modus jamaah non-prosedural semakin bervariasi dari waktu ke waktu.
Jika dulu mengenakan seragam haji, kini mereka menyamar agar tidak dicurigai.
“Atribut koper dan pakaian khas haji juga tidak lagi digunakan,” ujar Yusron.
“Tujuannya agar mereka tidak mudah dikenali petugas imigrasi,” lanjutnya.
Namun, petugas tetap dapat mengidentifikasi lewat pemeriksaan ketat di bandara.
Artikel Terkait
Jemaah Haji Tertua di 2025: Berusia 109 Tahun, Semangat Nenek Sumbuk Berhaji Tetap Menyala
Wapres Gibran Kunjungi Asrama Haji Medan, Singgung Instruksi Presiden Prabowo Soal Kampung Haji