KONTEKS.CO.ID - Uji klinis vaksin tuberkulosis (TBC) yang dibiayai pendiri Gates Foundation, Bill Gates menuai pro kontra.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memastikan bahwa vaksin TBC itu bukan sedang uji coba tapi sudah tahap uji klinis.
Hasan Nasbi memastikan bahwa proses uji klinis berjalan aman. “Ini sudah uji klinis tahap tiga. Artinya vaksinnya sudah dijamin aman," jelas Hasan usai mengikuti diskusi di kawasan Menteng Jakarta pada Sabtu, 10 Mei 2025.
"Karena sudah melewati tahap praklinis, tahap satu, tahap dua," tegas Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO) itu.
Vaksin TBC yang saat ini sedang diuji di Indonesia bukan lagi dalam tahap uji coba, melainkan telah memasuki fase uji klinis tahap ketiga yang sudah dinyatakan aman.
“Sekarang untuk menguji berapa persen yang sembuh dengan menggunakan vaksin ini,” jelasnya.
Hasan juga menegaskan bahwa seluruh proses uji klinis ini berada di bawah pemantauan ketat lembaga nasional maupun internasional.
Baca Juga: Raymond dan Joaquin Juara Lagi! Kalahkan Jerman dan Sukses Ambil Gelar di Denmark Challenge 2025
“Ini di bawah pengawasan WHO, Kementerian Kesehatan, rumah sakit, universitas, dan banyak pihak lainnya. Ini bukan dilakukan sembarangan,” katanya.
Hasan memastikan bahwa para partisipan uji klinis merupakan orang-orang yang secara sadar dan sukarela dilibatkan, bukan masyarakat umum tanpa prosedur.
“Artinya, mau dites nih orang yang sakit ini. Orang yang sedang sakit diuji dengan ini, sembuh nggak? Bukan menguji vaksin ini aman atau tidak. Itu sudah lewat,” tegasnya.
Artikel Terkait
Indonesia Jadi Ladang Uji 3 Vaksin TBC, Salah Satunya Milik Yayasan Bill Gates
Bill Gates ke Indonesia, Disebut Bakal Uji Coba Vaksin TBC dan Kembangkan Vaksin Malaria
Mengenal Vaksin TBC M72/AS01E Milik Bill Gates yang Akan Diuji Coba di Indonesia
Ditolak Banyak Orang, Menkes Ungkap Alasan Bill Gates Uji Vaksin TBC di Indonesia
Terungkap, Ternyata Rakyat Indonesia Jadi Ladang Uji Coba 3 Vaksin TBC
Istana Sebut Uji Klinis Vaksin TBC Besutan Bill Gates di Bawah Pantauan WHO, Klaim Sudah Aman