Gubernur Kaltim Nyeletuk Sebut Kang Dedi Mulyadi sebagai 'Gubernur Konten' di Rapat Komisi II DPR

KONTEKS.CO.ID - Suasana rapat Komisi II DPR RI di Senayan, Jakarta, belum lama ini menjadi lebih hangat ketika Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, melontarkan pernyataan unik kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Dalam momen interaktif tersebut, Rudy menyebut Kang Dedi sebagai “Gubernur Konten”.

Pernyataan tersebut disampaikan Rudy di tengah pembahasan serius mengenai pembangunan infrastruktur di berbagai daerah Indonesia.

Baca Juga: Timnas Indonesia Gelar Pemusatan Latihan Mulai 26 Mei di Bali

“Dan seluruh Gubernur yang hadir hari ini, Kang Dedi Mulyadi, Gubernur Konten, mantap nih Kang Dedi nih,” ujarnya sambil tersenyum.

Penyebutan "Gubernur Konten" itu merujuk pada kebiasaan Kang Dedi Mulyadi yang aktif membagikan kegiatan kepemimpinannya di media sosial dan kanal YouTube miliknya.

Kang Dedi memang dikenal luas karena gaya komunikasinya yang unik, dekat dengan rakyat, dan seringkali menyentuh aspek-aspek kemanusiaan.

Baca Juga: Sinopsis dan Pemeran Oh My Ghost Clients: Drama Thriller Komedi Supranatural Terbaru Jung Kyung Ho

Ia rutin mengunggah video dokumentasi kegiatan, kunjungan lapangan, dan dialog bersama masyarakat yang kerap kali viral.

Menanggapi julukan tersebut, Kang Dedi hanya tersenyum santai. Ia kemudian menjelaskan bahwa pendekatan berbasis konten digital bukan sekadar gaya pribadi, melainkan strategi komunikasi yang efektif sekaligus efisien.

“Yang tadinya anggaran publikasi iklan Pemprov Jabar mencapai Rp50 miliar per tahun, kini turun hanya Rp3 miliar per tahun. Dan semua konten yang saya unggah, viral,” ungkap KDM.

Baca Juga: Performa Gahar Laptop Gaming Tipis Acer Nitro Lite Merangsek ke Indonesia

Pernyataan itu pun mendapat banyak apresiasi, terutama dari masyarakat yang menyambut baik keterbukaan dan kreativitas pemimpin daerah seperti KDM dalam menyampaikan informasi dan kebijakan publik.

Di media sosial, banyak netizen mendukung langkah KDM dan menganggapnya sebagai contoh pemimpin modern yang memanfaatkan teknologi untuk kebaikan publik.