• Senin, 22 Desember 2025

Menteri Maman Harap Industri Penjaminan Ikut Kembangkan UMKM

Photo Author
- Rabu, 16 April 2025 | 17:46 WIB
Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurahman memberi sambutan pada acara Indonesia Guarantee Summit 2025, pada Rabu, 16 April 2025.
Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurahman memberi sambutan pada acara Indonesia Guarantee Summit 2025, pada Rabu, 16 April 2025.



KONTEKS.CO.ID - Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurahman 
menekankan tetap menjaga spirit kolaborasi guna mendukung berkembangnya UMKM.

Semangat kolaborasi yang disampaikan Menteri Maman utamanya antar stakeholder. Mulai dari aspek regulasi dan juga pembiayaan.

"Mengurus UMKM adalah kerja gotong royong, mulai dari aspek regulasi, pembiayaan, dan lainnya. Untuk itu sebagai stakeholder UMKM, kita harus memiliki spirit kolaborasi untuk mendukung UMKM berkembang," ujar Menteri UMKM saat menjadi pembicara Indonesia Guarantee Summit 2025 di Jakarta, Rabu, 16 April 2026.

Baca Juga: Jokowi Perlihatkan Ijazah ke Wartawan, Syaratnya Tidak Boleh Difoto

Dalam acara yang digagas Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) ini, Menteri Maman melihat bahwa industri penjaminan menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan.

"Industri penjaminan memiliki peran yang sangat strategis dalam menjembatani kesenjangan antara UMKM yang memiliki potensi, namun terkendala oleh masalah agunan dengan lembaga keuangan yang memiliki kehati-hatian dalam menyalurkan kredit," ujar Menteri Maman.

Menteri Maman juga menyinggung target pemerintah dalam pengembangan UMKM yaitu perluasan akses pembiayaan, transformasi digital UMKM, dan peningkatan daya saing UMKM.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Banyak Kader Ingin Megawati Kembali Jadi Ketum Saat Kongres PDIP Mendatang

Berdasarkan data Statistik Sistem Keuangan Indonesia (SSKI) Bank Indonesia pada Januari 2025, capaian rasio kredit UMKM terhadap kredit perbankan tahun 2024 hanya mencapai 19,52 persen dari total nilai kredit perbankan Rp7.946 triliun.

Sementara berdasarkan kajian Ernts dan Young Indonesia, kebutuhan kredit UMKM secara nasional sebesar Rp4.300 triliun pada tahun 2026.

Namun saat ini yang terakomodasi baru hanya sekitar Rp1.900 triliun, sehingga terdapat financial gap sebesar Rp2.400 triliun.

Baca Juga: Bejat! Oknum Guru PJOK di Lumajang Pamer Alat Vital Lewat Video Call ke Murid SD

Menurut Menteri Maman, masih besarnya financial gap UMKM, menjadi salah satu tantangan dalam meningkatkan rasio kredit UMKM.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X