Dari sinilah muncul kesadaran akan pentingnya satuan pasukan kecil yang bisa bergerak cepat, lincah, dan efektif di medan tempur.
Ide awal ini dicetuskan oleh Letkol Slamet Riyadi, meski beliau gugur dalam pertempuran di Ambon.
Gagasan tersebut kemudian dilanjutkan dan diwujudkan oleh Kolonel A.E. Kawilarang.
Hingga akhirnya, satuan khusus ini resmi dibentuk pada 16 April 1952, dengan Mayor Moch Idjon Djanbi sebagai komandan pertamanya.
Selama lebih dari tujuh dekade, Kopassus telah melibatkan diri dalam berbagai operasi besar baik militer maupun kemanusiaan.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Liga 1 Pekan 29, Kamis-Minggu, Lengkap dengan Siaran Langsung
Dari operasi penyelamatan sandera hingga penanggulangan bencana, mereka hadir sebagai simbol kecepatan, ketepatan, dan keberanian tanpa kompromi.
Kini di usia ke-73, Kopassus terus memantapkan langkahnya sebagai satuan tempur modern yang siap menghadapi tantangan zaman.
Namun di balik setiap gerakan, setiap misi, dan setiap langkah senyap mereka—terdapat nilai luhur, yaitu pengabdian tulus untuk negeri dan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa.***
Artikel Terkait
Profil Mayor Teddy Indra Wijaya: Prajurit Kopassus Penuh Prestasi, Geger Ajudan Prabowo Foto Bareng Timses
Pakai Baret Merah dan Kacamata Hitam, Prabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus
Silahturahmi Besar, Aktivis 98 Desak Reshuffle Kabinet Prabowo dan Setop Represi Gerakan Mahasiswa
Isu Matahari Kembar, Puan Sentil Menteri ke Solo: Presidennya saat Ini Pak Prabowo
Jaksa Agung Mutasi 6 Kajati, Kuntadi Gantikan Mia Amiati di Jawa Timur
Mahfud MD Sebut UGM Sudah Terbitkan Ijazah Jokowi, Tak Perlu Terlibat Lagi