KONTEKS.CO.ID - Indonesia telah memasuki musim kemarau namun sejumlah wilayah masih diguyur hujan deras. Ini penjelasan BMKG.
Di Jabodetabek, hujan masih kerap turun sore dan malam hari hingga menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan, Indonesia saat ini belum benar-benar memasuki musim kemarau.
Baca Juga: Perang Dagang Makin Panas: China Balas Trump, Kerek Tarif Barang Impor AS Jadi 125 Persen
Namun, dalam fase transisi atau pancaroba.
"Sebenarnya saat ini adalah musim pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau,” kata Guswanto dalam keterangan resmi, mengutip Sabtu 12 April 2025.
Di fase peralihan ini, hujan yang terjadi tidak menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Tersesat di Tengah Hutan Gunung Hambalang, Kurir Paket Minta Tolong Damkar
Sebaliknya, fenomena hujan hanya muncul di beberapa wilayah akibat pengaruh dinamika atmosfer skala lokal dan regional.
Kata Guswanto, dua faktor utama penyebab hujan lokal ini, yaitu konvergensi dan labilitas lokal yang kuat.
Keduanya mendukung proses pembentukan awan konvektif yang menghasilkan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
"Fenomena ini memicu pembentukan awan dan kemudian hujan, terutama awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, bahkan disertai petir dan angin kencang," jelasnya.
Baca Juga: Geger Wakil Bupati Tasikmalaya Dilaporkan Bupati Sendiri karena Dugaan Surat Dinas Palsu
Dia menjelaskan, konvergensi adalah pertemuan massa udara yang dapat memicu naiknya udara hangat dan lembap ke atmosfer.
Artikel Terkait
Menteri Prabowo Berbondong-bondong Temui Jokowi di Solo, PKS Singgung Soal ‘Matahari Kembar’
Akhirnya Ada Kepastian, CPNS dan PPPK Segera Dapat NIP dan Tunggu Proses Pengangkatan
Sebut Rencana Evakuasi 1.000 Korban Luka di Gaza untuk Membantu, Ini Penjelasan Presiden Prabowo
Respons Pihak Ridwan Kamil Usai Lisa Mariana Buka Suara: Silakan Bicara Suka-sukanya
Sejumlah Wilayah Masih Hujan Lebat Meski Sudah Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG