Namun, setelah 70 tahun berlalu penjajahan dan penindasan masih berlangsung hingga saat ini dengan wajah baru yang seolah-olah humanis dengan label HAM, Demokrasi dan Liberalisasi Perdagangan.
Perang tarif yang dipertontonkan oleh AS di bawah kepemimpinan Trump akhir-akhir ini merupakan manifestasi kolonialisme dan imperialisme gaya baru yang sudah diwaspadai sejak lama oleh para pendiri bangsa.
Berbeda dengan kapitalisme AS yang berbasis korporasi, China sebagai negara adidaya baru justru muncul sebagai State Capitalism dimana kapitalisme digerakkan oleh Negara.
Baik China maupun AS perilaku kapitalismenya tetap sama, keduanya mencoba melakukan penguasaan global dengan kekuatan finansial, teknologi dan militer untuk mengokohkan supremasinya.
Baca Juga: 4 Wisata Malam Solo yang Unik dan Hits, Cocok Banget Buat Healing Sampai Kulineran!
Ada 29 negara menghadiri Konferensi Asia Afrika, serta sejumlah utusan dari Amerika Latin.
Hadir juga Amerika Serikat, China dan Uni Soviet sebagai peninjau untuk memastikan dan menyaksikan bahwa konferensi tidak menjadi bagian dari upaya penggalangan yang berpihak kepada salah satu blok di antara mereka.
Konferensi itu menghasilkan suatu piagam kesepakatan yang kemudian dikenal sebagai DASASILA Bandung.
Piagam ini menjadi rujukan moral sekaligus ikatan solidaritas negara-negara Asia-Afrika yang baru merdeka dengan semangat anti-kolonialisme dan anti-imperialisme di tengah situasi perang dingin antara Blok NATO dan Pakta Warsawa.
Piagam Dasasila Bandung tersebut berisi:
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil
4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain
5. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB
Artikel Terkait
Titiek Puspa Sempat Pasrah Kena Kanker di Usia 73 Tahun, Sembuh dengan Meditasi 5 Jam Per Hari
Menanti Gebrakan Politik Prabowo Pasca Pertemuan dengan Megawati, Ikrar Nusa Bhakti: Indikasinya Pemecatan Bahlil Sebagai Menteri
Ridwan Kamil Disebut Punya Kelainan, Ajak Lisa Mariana ke Apartemen Bikin Video hingga Janji Rp50 Juta
Sesar Citarik Pembangkit Gempa Bogor M4,1
Ikrar Nusa Bhakti Ungkap Pernah Ajari Gibran Pidato Selama 2 Tahun: Tak Berhasil!