• Senin, 22 Desember 2025

Kepala Bappenas: MBG Lebih Mendesak Dibanding Memberi Lapangan Kerja

Photo Author
- Senin, 24 Maret 2025 | 06:29 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti bahwa pola makan yang baik memiliki efek tidak hanya pada kesehatan, tetapi juga pada penampilan seseorang.

"Dan ternyata teknologi baru, pengetahuan baru itu sudah menjelaskan bahwa makan itu tidak hanya memberi pengaruh fisik dan kecerdasan, tapi ternyata memberi pengaruh kepada kecantikan dan juga wajah daripada manusia itu sendiri," ujarnya lagi.

Rachmat melihat program Makan Bergizi Gratis sebagai bagian dari upaya Presiden Prabowo dalam menciptakan sejarah yang mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: Hore, Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen Selama 8 Hari Menyambut Arus Mudik Lebaran 2025

"Setiap Presiden punya sejarahnya sendiri, punya catatan, caranya sendiri, dan kita yang sedang bersama-sama pimpinan Presiden beberapa tahun terakhir sedang membangun sejarah baru," katanya.

Namun, pernyataan Menteri PPN ini menuai beragam respons dari masyarakat. Sejumlah warganet mempertanyakan mengapa MBG diprioritaskan dibandingkan penciptaan lapangan kerja.

Akun Instagram @pandemictalks yang membagikan ulang pernyataan Rachmat pun dibanjiri komentar warganet.

Baca Juga: 6 Guru Dibunuh KKB, Puluhan Lainnya Langsung Minta Dievakuasi

"JUSTRU BISA KURANG GIZI karena orang tuanya nggak dapat pekerjaan, please use logic lol," tulis akun @sio****im.

"Lah kan harusnya dua-duanya. Kalau miskin cuma mampu dapat MBG siang yang kualitasnya pun tidak bergizi-begitu amat (dari anggaran yang kurang), malamnya gimana? Mana cukup sehari cuma satu kali ‘bergizi’?" ujar @iniy*****.

"Itu namanya anaknya makan, orang tuanya pengangguran," sindir akun @ia****.

Meski begitu, pemerintah hingga saat ini memang tetap optimistis bahwa program MBG akan membawa dampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X