• Senin, 22 Desember 2025

Terbongkar! Pabrik Skincare Ilegal yang Dikelola Pasutri di Ciputat Raup Rp1 Miliar Per Bulan

Photo Author
- Kamis, 20 Maret 2025 | 12:20 WIB
Pabrik skincare ilegal digrebek BPOM. (unsplash)
Pabrik skincare ilegal digrebek BPOM. (unsplash)

KONTEKS.CO.ID - Sebuah pabrik skincare ilegal yang beroperasi di kawasan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, digerebek oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pabrik yang berlokasi di sebuah rumah mewah di Jalan Gunung Indah, Cirendeu, ini diketahui telah beroperasi selama dua tahun dan memproduksi ribuan botol kosmetik setiap harinya.

Baca Juga: Lengkap! Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Kamis 20 Maret 2025, dari Sore sampai Sahur

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengungkapkan bahwa pihaknya masih mendalami lebih lanjut operasi pabrik tersebut.

“Menurut laporan awal, mereka sudah berjalan dua tahun, tapi kami menduga bisa lebih lama dari itu,” ujar Taruna saat melakukan inspeksi mendadak, Rabu, 19 Maret 2025.

Gunakan Bahan Berbahaya

Pabrik ini memproduksi berbagai jenis skincare, seperti krim malam, krim siang, sabun cuci muka, dan body lotion.

Namun, yang mengejutkan, produk-produk tersebut mengandung bahan kimia berbahaya, termasuk hidroquinone, tretinoin, metametasone, dexamethasone, dan clindamycin, zat yang dapat menyebabkan efek samping serius bagi kesehatan.

Baca Juga: Pungli Ormas Ganggu Bisnis, Presiden Perintahkan Tindakan Tegas

“Bahan-bahan ini sangat berisiko. Misalnya, hidroquinone bisa menyebabkan iritasi kulit parah, sementara penggunaan jangka panjang bisa berdampak buruk bagi organ tubuh,” jelas Taruna.

Omzet Fantastis dan Jaringan Luas

Dikelola oleh pasangan suami istri berinisial K dan IKC, pabrik ini mampu memproduksi 5.000 botol skincare ilegal setiap hari dan meraup omzet sekitar Rp1 miliar per bulan.

Produk-produk tersebut dijual secara daring melalui media sosial dan dikirim ke berbagai kota besar, seperti Makassar, Medan, dan Semarang.

Baca Juga: Sempat Ramai Isu Mafia Skincare, BPOM Ungkap Skincare Milik Heni Sagara Bebas Hidrokuinon dan Merkuri

Mereka juga memiliki jaringan kerja yang terstruktur dengan melibatkan 40 pekerja yang terbagi ke dalam beberapa divisi.

Mulai dari produksi, pengemasan, keuangan, hingga pengiriman. Bahkan, mereka bekerja sama dengan jasa ekspedisi untuk mendistribusikan produk secara luas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X