"Baru sadar ternyata saldo e-money kepotong waktu tap-in dan tap-out di halte. Pantes aja saldo jadi cepet abis @pt_transjakarta," tulis Ismail dalam unggahannya, Rabu, 17 Desember 2025.
Unggahan tersebut langsung dibanjiri respons warganet. Banyak pengguna mengaku mengalami kejadian serupa sejak sistem pembayaran baru diterapkan.
Sebagian bahkan menilai persoalan ini bukan insiden tunggal, melainkan masalah sistemik yang belum tuntas dibenahi.
Baca Juga: Pegawai Swasta di Jakarta Bisa Naik LRT, MRT dan Transjakarta Gratis, Ini Syaratnya
"Semangat mas. Saya udah cape komplen. Sekarang rumusnya kalo tap-in di Halte besar, jangan tap out di bus/halte kecil. Mesinnya gak terintegrasi. Better skip tap-out dan reset kartu saat tap-in lagi di halte besar," tulis pemilik akun @bon****.
"Nah kan bukannya protes tarif mau naik yaa tapi perbaiki sistemnya dulu biar ga kepotong 2x blm lagi saldo udh kepotong top up Dana tapi dibilang berhasil padahal ga masuk udah complain," sebut @ocha_jak****.
"Iya aku juga ka, udh lapor ke @pt_transjakarta juga percuma ga ada kelanjutannya," keluh @el.simanjunta****.
Sebagian pengguna lainnya justru berbagi solusi alternatif untuk menghindari pemotongan ganda.
Baca Juga: Gaji di Bawah Rp 6,2 Juta? Kini Bisa Naik MRT, LRT dan Transjakarta Gratis! Begini Cara Daftarnya
Mereka menyarankan penggunaan kartu khusus atau metode pembayaran tertentu yang dinilai lebih stabil.
"Saya ada yang ngasih tau kalo khusus Transjakarta pakailah kartu Jaklingko tidak akan terpotong 2x. Kalo MRT, LRT, KRL bebas mau pake kartu elektronik apapun," saran pengguna akun @blackeagle****.
"Coba pake qris tap gopay kak. Setelah pake itu, aku udah gak pernah ngalamin 2x dana kepotong. Aku pengguna bus non BRT - BRT, pas masih pake flazz dulu tuh selalu kepotong 2x. Pas pake qris tap aman aja," ujar coffeen****.***.
Hingga berita ini tayang, belum ada pernyataan resmi dari PT TransJakarta terkait keluhan pemotongan saldo ganda yang kembali viral di media sosial.
Keluhan publik ini menambah daftar panjang sorotan terhadap sistem pembayaran transportasi publik Ibu Kota, yang diharapkan dapat segera dibenahi agar tidak merugikan penumpang.***