metro

11 KRL Buatan China Sudah Beroperasi di Jabodetabek, Presiden Prabowo Dukung Tambahan Armada Baru

Kamis, 6 November 2025 | 14:24 WIB
11 KRL China resmi jalan! Prabowo dukung transportasi modern Jabodetabek. (x.com/@gerbongbagasi)

KONTEKS.CO.ID - Transportasi publik di Jabodetabek semakin modern.

Sebanyak 11 rangkaian KRL buatan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) kini resmi beroperasi melayani penumpang Commuter Line Jabodetabek.

Pengoperasian ini menandai langkah besar PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dalam mempercepat modernisasi layanan kereta listrik di Indonesia.

Baca Juga: Ketua PBNU Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Kutip Tradisi Keilmuan Islam

Sudah Lulus Sertifikasi dan Siap Layani Penumpang

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa seluruh rangkaian KRL tersebut telah melalui uji sertifikasi teknis oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

Uji ini mencakup aspek keselamatan, keandalan, dan kelayakan operasi.

“Hasil sertifikasi menunjukkan bahwa 11 rangkaian tersebut telah dinyatakan layak dan siap beroperasi untuk melayani masyarakat Jabodetabek,” ujar Anne dalam keterangan resmi, Kamis, 6 November 2025.

Baca Juga: Bobibos, Bahan Bakar Nabati Buatan Indonesia: Murah, Ramah Lingkungan, dan Siap Kurangi Ketergantungan Energi Fosil

Selain 11 KRL buatan China, 4 rangkaian tambahan produksi PT INKA (Persero) juga sudah tiba di Indonesia dan kini tengah menjalani proses sertifikasi oleh DJKA sebelum turut beroperasi.

Dukungan Langsung dari Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Subianto turut memberikan dukungan penuh terhadap langkah KAI dalam memperkuat layanan transportasi berbasis rel.

Ia bahkan menyetujui peningkatan anggaran pengadaan 30 rangkaian KRL baru, dari semula Rp4,8 triliun menjadi Rp5 triliun.

Baca Juga: Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad Sebut Soal Keberhasilannya Memimpin RI

“Dukungan Presiden memberi energi baru bagi KAI untuk mempercepat peningkatan kapasitas dan kualitas layanan. Kami menyiapkan langkah lanjutan mulai dari kajian teknis hingga kesiapan operasi,” jelas Anne.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang modernisasi perkeretaapian nasional, yang juga mendukung target pemerintah dalam memperluas layanan transportasi publik berkelanjutan di wilayah perkotaan.

KAI Targetkan Lonjakan Penumpang Hingga 417 Juta

KAI memproyeksikan bahwa jumlah pengguna Commuter Line Jabodetabek akan terus meningkat signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Juga: Penghargaan Qlola by BRI dalam Anugerah Inovasi Indonesia 2025 Jadi Validasi Inovasi Berbasis Kebutuhan Nasabah

“Kami perkirakan pelanggan naik dari 331,8 juta pada 2025 menjadi lebih dari 417 juta pada 2029,” ungkap Anne.

Jika digabung dengan layanan di Bandung Raya, Yogyakarta, dan Surabaya, total pengguna layanan KAI Commuter diproyeksikan mencapai 490 juta penumpang pada 2029.

Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menambahkan bahwa penambahan armada baru ini merupakan langkah strategis di luar alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) yang telah diterima perusahaan.

“Dukungan Presiden menjadi momentum penting bagi KAI untuk mempercepat peningkatan kualitas dan kapasitas layanan. Kami mempersiapkan seluruh kebutuhan teknis agar rencana ini segera terealisasi,” kata Bobby.

Baca Juga: Vivo X Fold5 Dapat Update OriginOS 6! Ini Fitur Rahasia yang Bikin HP Lipat Ini Makin Canggih dan Pintar

Bagian dari Transformasi Transportasi Publik Nasional

Program pengadaan 11 KRL buatan China dan 4 buatan INKA ini merupakan implementasi nyata dari komitmen KAI dalam menghadirkan transportasi publik yang modern, aman, dan ramah lingkungan.

KAI juga memastikan bahwa seluruh armada baru dilengkapi dengan fitur keselamatan terkini, efisiensi energi tinggi, serta desain interior yang lebih nyaman bagi penumpang.

“Kami berkomitmen terus memperkuat jaringan transportasi rel agar semakin banyak masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik,” tutup Anne.***

Tags

Terkini