• Minggu, 21 Desember 2025

Kader PDIP Buang 3 Pikap Sampah di Kantornya, Ini Kata Wali Kota Depok

Photo Author
- Senin, 12 Agustus 2024 | 14:39 WIB
Kader PDIP buang sampah di kantor Wali Kota Depok, M Idris angkat suara (Dok tangkapan layar)
Kader PDIP buang sampah di kantor Wali Kota Depok, M Idris angkat suara (Dok tangkapan layar)

KONTEKS.CO.ID - Wali Kota Depok Mohammad Idris angkat suara terkait pembuangan sampah ke kantornya oleh kader PDIP.

Kader PDIP Depok yang membuang 3 pikap sampah ke Kantor Wali Kota Depok di Jalan Margonda Raya itu viral di media sosial.

Idris menegaskan, akan melakukan investigasi peristiwa pembuangan sampah ke kantornya tersebut.

"Kita akan klarifikasi kita akan investigasi, kalau memang ini adalah bukan sampah pribadi dia, sampah warga yang dikumpulkan, lalu pelakunya itu satu atau dua orang ini bisa delik provokator," kata Idris, mengutip Senin 12 Agustus 2024.

Idris meminta peristiwa tersebut diselidiki terkait siapa yang melakukan, dan kepemilikan sampah tersebut.

"Jangan sampai ini terjadi, saya minta diselidiki. Ini siapa yang melakukan, bagaimana dia melakukan, dan ini sampah milik siapa? Seperti itu," ujarnya.

Kader PDIP Buang 3 Pikap Sampah


Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Depok Ikravany Hilman menjelaskan maksud kader partainya membuang sampah di Kantor Wali Kota Depok tersebut.

"Sebenarnya ini kami yang melaksanakan program nasional instruksi DPP dalam rangka Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) bukan cuma di Depok, tapi di berbagai tempat kita melakukan program bersih-bersih," kata Ikravany kepada wartawan, Senin 12 Agustus 2024.

Permasalahan Kota Depok, kata dia, adalah tempat pembuangan akhir (TPA) tidak bisa digunakan karena sedang longsor.

Pihaknya pun mengecek ke tempat pembuangan sampah (TPS) namun sampah melebihi kapasitas.

"Padahal sampah berserakan begini hampir di berbagai sudut kota Depok. Maka mau dimana kami buang ini? Sampah yang telah kami bereskan dari lingkungan warga mau kami buang kemana? Maka kemari kami mau titipkan sampah ini ke pemerintah kota, jangan cuma lingkungan warga yang kotor," katanya.

"Coba kalau Kantor Wali Kota kotor, kayak apa rasanya? Karena sampai hari ini sudah program yang darurat dari pemerintah kota, yang secara penuh jadi solusi bagi sampah di kota Depok. Ingat lho, Wali Kora sudah 2 periode, hampir habis 2 periode," sambungnya.

Ikravany lantas menyinggung kepemimpinan PKS yang sudah berkuasa di Kota Depok selama 20 tahun. Namun, permasalahan sampah tak tertangani.

"Sedangkan teman-teman yang berkuasa Depok seluruh 20 tahun kita kasih kesempatan untuk beresin kota Depok, termasuk soal sampahnya. Tapi sampai hari ini masih begini-begini saja. Makanya ya kami taruh (sampahnya) di sini saja," ujarnya.

Pihaknya, kata Ikravany, sudah berkoordinasi dengan DLHK untuk membuang sampah di lokasi. Sebab, TPA Cipayung sedang longsor.

"Sudah (koordinasi). Di sana nggak bisa, lagi ditutup. Di TPU Cipayung lagi ada longsor dan longsor ini kan bukan soal baru, sudah berapa kali longsor? Tapi sampai sekarang belum ada solusi yang tepat dari pemerintah kota. Sudah 20 tahun lho," tuturnya.

Sampah tersebut, kata Ikravany, berasal dari Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Cimanggis.

Sebanyak 3 mobil pikap membawa sampah tersebut untuk dititipkan ke Kantor Pemkot Depok.

"Saya sih sebenarnya udah nggak berani berharap ya sama pemerintah sekarang, Tapi harapannya adalah pemerintah itu betul-betul memberikan solusi. Pajak sudah diambil dari warga. Kenapa mesti ada pungutan lagi? Sampahnya nggak diurus," katanya.

"Sementara begini lho, Ini kan sampah soal yang secara teknologi sudah bisa diselesaikan oleh tempat-tempat lain, oleh Surabaya sudah bisa jadi listrik, di Banyumas sudah jadi bahan bakar," pungkasnya.***

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kasim Lopi

Tags

Terkini

X