KONTEKS.CO.ID - Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli menilai stiker dan banner Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi di fasilitas umum sebagai bentuk kampanye.
Pria yang akrab disapa MTZ iti memandang, tidak elok stiker dan banner Pj Heru Budi terpampang di halte Transjakarta.
Apalagi, saat ini sudah memasuki tahun politik dan Pemilu Serentak 2024 sedang berlangsung.
[irp posts="226454" ]
Selain itu, sosok Heru Budi digadang-gadang akan maju sebagai bakal calon gubernur (bacagub) DKI Jakarta pada Pilkada DKI pada November mendatang.
"Kalau banyak menampilkan spanduk dengan foto dan nama diri bisa dianggap sebagai kampaye dini untuk Pilkada Jakarta 2024. Padahal sekarang belum masa kampaye Pilkada," ujar MTZ kepada KONTEKS.CO.ID, Jumat, 12 Januari 2024.
Anggota Komisi B DPRD DKI ini menuturkan, jika Pemprov DKI ingin mengimbau masyarakat, tidak perlu menggunakan foto Heru Budi.
[irp posts="226326" ]
"Sebaiknya ajakan untuk Pemilu netral atau Pemilu damai dari Pj Gubernur DKI atau Pemda DKI tidak disertai penampilan gambar wajah dari yang bersangkutan," kata MTZ.
"Cukup nama saja atau lambang atau ikon kota Jakarta seperti Monas dan lain-lain," sambungnya.
[irp posts="226098" ]
Oleh karena itu, MTZ menyayangkan, foto Heru Budi sudah terpampang diberbagai fasilitas umum Ibukota.
"Jadi yang cocok untuk tampil mensosialisasikan dirinya saat ini adalah para capres atau cawapres, caleg, dan partai peserta pemilu," pungkasnya. ***