• Senin, 22 Desember 2025

Bertemu Milenial, Ini Jawaban Anies Ditanya Perlindungan Perempuan

Photo Author
- Sabtu, 19 Agustus 2023 | 16:18 WIB
Anies Baswedan bertemu dengan kaum milenial di Resturan Al Jazeerah Polonia, Cipinang, Jakarta. Timur, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Anies Baswedan bertemu dengan kaum milenial di Resturan Al Jazeerah Polonia, Cipinang, Jakarta. Timur, Sabtu, 19 Agustus 2023.

KONTEKS.CO.ID - Calon presiden Anies Baswedan dimintai tanggapannya oleh kaum milenial terkait dengan masalah perlindungan terhadap perempuan dalam sesi tanya jawab di Resturan Al Jazeerah Polonia, Cipinang, Jakarta. Timur, Sabtu, 19 Agustus 2023. 

Menurut Anies Baswedan, perlindungan kepada perempuan dimulai dengan kampanye kesadaran. Pandang perempuan seperti kita memandang ibu kita dan saudara kita sendiri. 

“Itu nomor satu.Setiap ketemu dengan seorang perempuan, maka lihatlah seperti kita menghormati ibu kita. Kampanye itu harus dilakukan, sehingga kita menghormati, menghargai, karena tidak mungkin kita akan memandang rendah pada ibu kita,” kata Anies dalam acara yang digelar dengan tema AMMAN BOS! ’Anak Millenial Mendukung Anies, Biar Orang Semangat!’. 

Menurut Anies, tidak akan kita berbuat hal-hal yang tidak patut pada ibu kita. Dan itu harus dikampanyekan secara masif. Sehingga menjadi kesadaran kolektif. 

“Padang seperti ibu, pandang seperti saudara, seperti adik atau kakak kita sendiri. Dengan begitu, setiap kali ada sesuatu terjadi kepada perempuan, kita akan merespons,” katanya. 

Karena itu, kesadaran juga sangat penting. Bila melihat itu terjadi di ruang publik, kita bisa saja tidak melakukan apa-apa karena kita merasa tidak kenal, dan merasa itu bukan urusan kita.

Kedua menurut Anies, negara harus responsif melindungi dengan memberikan mekanisme untuk pencegahan di fasilitas-fasilitas umum, agar selalu ada mekanisme untuk melakukan pencegahan. 

“Bila terjadi sesuatu yang menimbulkan ketidaknyamanan, maka bisa melaporkan dengan cepat. Problem utama adalah tidak tahu kemana harus melapor, kepada siapa harus lapor,” katanya. 

Anies kemudian menyinggung saat dirinya memimpin Jakarta. Dia bahkan membuat nomor khusus untuk menerima laporan. Melakukan kerja sama dengan kepolisian, bahkan menyiapkan aplikasi, sehingga bila ada peristiwa, akan cepat direspons. 

Kemudian ketiga, di Jakarta memiliki rumah aman bagi perempuan yang mengalami korban kekerasan. Tempat untuk perlindungan. 

“Bahkan kalau di Jakarta ini, ini pengalaman yang kami kerjakan, saya bisanya kasih contoh Jakarta karena saya belum bisa mengerjakan wilayah di luar jakarta. Jadi rekam jejaknya Jakarta,” katanya.

“Bagi kami di Jakarta, bila ada perempaun yang mengalami kekerasan, dan harus mendapatkan perlindungan, maka kami tidak lihat KTP-nya. Tidak penting dia warga daerah mana, bila dia ada di Jakarta, maka akan kita lindungi,” katanya lagi.

Bahkan menurut Anies, Pemprov DKI menanggung hingga biaya-baiaya yang muncul. Mulai dari rumah sakti, sampai tempat tinggal. Semua difasilitasi oleh negara.

“Bentuk tanggung jawab ini, cara kami menghormati perempuan yang mengalami tindakan yang tidak sepatutnya,” katanya.

“Lalu yang kita siapkan juga fasilitas-fasiltas tambahan khususnya pada ibu hamil. Karena ibu hamil membutuhkan fastilitas tambahan yang tidak diperlukan oleh orang lain,” kata Anies. 

Ditegaskan oleh Anies, perlindungan bagi perempuan diawali dengan cara pandang dan rasa menghormati dan menghargai.  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Terkini

X