Pada kesempatan itu, Heru mendengarkan pandangan dan pendapat dari para perwakilan organisasi internasional, termasuk dalam menyikapi Jakarta ketika tidak menyandang status sebagai Ibu Kota Negara (IKN).
“Bagaimana kita nanti merestorasi, merubah tatanan tata kota menjadi sesuatu yang tumbuh, itu butuh masukan. Ini tantangan besar bagi Jakarta dan saya. Selain persoalan iklim dan transportasi, Jakarta harus hidup. Jakarta harus berjuang tanpa embel-embel sebagai Ibu Kota,” terangnya.
"Misalnya ibu kota pindah ke IKN, ini tantangan besar bagi Jakarta. Selain tadi iklim, transportasi dan lain-lain," kata Heru.
Dikatakan Heru, Jakarta harus tetap hidup meski ibu kota pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Menurutnya, Jakarta harus tetap tinggi dari segi pendapatan hingga unsur lainnya.
Heru mengatakan, meski tak lagi berstatus ibu kota negara, Pemerintah Provinsi harus terus memutar otak untuk terus maju sebagai kota metropolitan.
Salah satunya caranya, dengan menampung seluruh saran dari mitra internasional.
"Nah, itu kan perlu masukan-masukan bapak-bapak. Jika presiden sudah mulai bertugas di sana, Jakarta juga harus bisa berjuang tanpa embel-embel sebagai ibu kota. Ini perlu masukan, ide-ide," ujar Heru.