Dikatakan Satriadi, tingkatan risiko kebakaran ini ditinjau dari beberapa variable. Seperti ketersediaan pos pemadam hingga adanya relawan kebakaran atau tidak.
“Tersedianya sarana dan prasanarana hidrant kota, APAR-nya, sumber air bagus atau enggak, padat huniannya, punya potensi aktivitas ekonomi ya seperti apa, banyak rumah jadi tempat usaha itu bisa jadi potensi (kebakaran), ada rumusnya, ada kajian akademisnya,” pungkasnya.