KONTEKS.CO.ID - Perubahan cuaca yang nggak menentu sering bikin daya tahan tubuh turun, dan flu jadi salah satu penyakit yang gampang menyerang.
Meski tampak seperti batuk pilek biasa, influenza A bisa lebih serius dan berisiko menimbulkan komplikasi berat.
Flu disebabkan oleh virus influenza yang menyerang sistem pernapasan. Ada tiga tipe utama yaitu A, B, dan C. Dari ketiganya, influenza A paling berat gejalanya, mudah menular, dan kerap memicu wabah musiman bahkan pandemi global.
Virus ini bisa menular dari hewan ke manusia, dan kemampuan mutasinya tinggi sehingga bisa kebal terhadap sistem imun.
Penularan influenza A terjadi lewat droplet saat batuk, bersin, atau berbicara, serta kontak dengan permukaan terkontaminasi.
Gejala baru muncul 1-4 hari setelah terpapar, sehingga banyak orang nggak sadar sampai flu menyerang.
Baca Juga: An Se Young Panen Rp12,6 M dari 10 Gelar BWF 2025, Tapi Pendapatannya Kalah Jauh dari Atlet Tenis
Kenali Gejala Influenza A
- Gejala influenza A biasanya lebih parah dibandingkan flu biasa:
- Batuk kering/berdahak, sakit tenggorokan, pilek, hidung tersumbat
- Demam tinggi 39–40°C, menggigil, pegal-pegal
- Sakit kepala, nyeri otot & sendi
- Kelelahan, mual, hingga diare
Dokter biasanya melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, tapi untuk akurasi, Respiratory Syndromic Testing (RST) berbasis PCR jadi metode terbaik.
RST bisa mendeteksi influenza A sekaligus 19 virus dan 4 bakteri lain dalam satu pemeriksaan. Hasilnya memungkinkan penanganan cepat dan tepat.
Baca Juga: Tim Tenis Indonesia Bidik Emas SEA Games 2025, Janice Tjen Siap Bawa Pulang Gelar
Cara Tepat Tangani dan Pencegahan
Setelah diagnosis, dokter akan memberikan terapi sesuai gejala, termasuk obat antivirus, pereda demam, dan nyeri.
Kasus ringan biasanya sembuh 5–7 hari. Istirahat cukup, makan bergizi tinggi protein, dan cukup cairan penting untuk pemulihan.
Pencegahan tetap kunci. Vaksin influenza tahunan, menjaga kebersihan tangan, hindari menyentuh wajah, tutup mulut saat batuk/bersin.