lifestyle

Gawat! FDA Kaitkan 10 Kematian Anak dengan Vaksin COVID-19

Senin, 1 Desember 2025 | 08:14 WIB
FDA melaporkan vaksin COVID-19 terkait dengan kematian 10 anak di AS. (Foto: Skynews)

Memo tersebut menambahkan, "Anak-anak muda yang sehat dengan risiko kematian yang sangat rendah dipaksa, atas perintah Pemerintahan Biden, melalui mandat sekolah dan pekerjaan, untuk menerima vaksin yang dapat mengakibatkan kematian."

Memo tersebut juga berbunyi, "Sungguh mengerikan membayangkan bahwa regulasi vaksin AS, termasuk tindakan kami, mungkin telah merugikan lebih banyak anak daripada yang kami selamatkan."

Meskipun disebutkan bahwa badan tersebut tidak memiliki data yang dapat diandalkan untuk memperkirakan manfaat absolut terkait penerimaan vaksin.

Dr. Krutika Kuppalli, Wakil Ketua Komite Kesehatan Global IDSA dan profesor klinis di Universitas Stanford, mencuit dalam sebuah unggahan di X.

Baca Juga: Banjir dan Longsor Sri Lanka Tewaskan 193 Orang, Krisis Meluas

"TIDAK ADA bukti yang menghubungkan vaksin COVID-19 dengan kematian pada anak-anak. ADA bukti bahwa COVID menyebabkan bahaya serius—termasuk COVID jangka panjang, MIS-C, komplikasi jantung, dan diabetes. Tindakan pemerintahan ini berbahaya, dan kerusakan yang ditimbulkan pada publik dan anak-anak mungkin tidak dapat dipulihkan," tulisnya di X, mengutip Newsweek, Senin 1 Desember 2025.

Paul Offit, Direktur Pusat Edukasi Vaksin dan dokter yang bertugas di Divisi Penyakit Menular di Rumah Sakit Anak Philadelphia, mengatakan kepada Newsweek, FDA perlu memperkuat data yang mendukung klaimnya, agar dapat membuat pengumuman tersebut.

"Sungguh tindakan yang tidak bertanggung jawab," ujarnya. "Jadi (Prasad) menakut-nakuti orang tanpa menunjukkan datanya."

Offit mengatakan jenis data yang dibutuhkan untuk membuat klaim semacam ini juga tidak mudah didapat. Sebab FDA harus memiliki data otopsi yang menunjukkan kemungkinan miokarditis yang menyebabkan kematian anak tersebut, dan bukan faktor lain.

Baca Juga: Terisolir 50 Km, BNPB Akui Tapanuli Jadi PR Terberat Penanganan Bencana Tiga Provinsi

BPOM AS itu juga harus memiliki data bahwa anak tersebut memiliki respons imun terhadap protein lonjakan SARS-CoV-2, dan bukan terhadap protein lain, yang akan menunjukkan bahwa mereka memiliki respons terhadap "virus alami".

“FDA juga harus membuktikan bahwa anak-anak tersebut tidak memiliki respons imun terhadap virus lain,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa ada banyak virus yang dapat menyebabkan miokarditis.

Penjelasan FDA COVID-19 Berbahaya untuk Anak

Kepala Bagian Medis dan Ilmiah FDA, Vinay Prasad, mengatakan pada hari Jumat, "Saya tidak ragu bahwa banyak vaksin telah menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia, dan banyak yang memiliki manfaat yang jauh melebihi risikonya.”

Baca Juga: Koalisi Sipil Desak Prabowo Tetapkan Darurat Bencana Nasional

“Tetapi vaksin seperti produk medis lainnya. Obat yang tepat diberikan kepada pasien yang tepat pada waktu yang tepat memang bagus, tetapi obat yang sama dapat diberikan secara tidak tepat, yang menyebabkan bahaya," tegasnya.

Halaman:

Tags

Terkini