lifestyle

Waspada Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Traveler Jangan Sembrono saat Berwisata

Jumat, 8 Agustus 2025 | 14:52 WIB
Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi (Foto: PVMBG)

KONTEKS.CO.ID - Masyarakat, wisatawan, dan pelaku industri pariwisata menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan dalam mengatasi dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang sempat mengalami erupsi.

Khususnya wisatawan diimbau agar tidak sembrono saat berwisata dan senantiasa memantau informasi terkait gunung berapi aktif tersebut.

"Saya mengimbau masyarakat, wisatawan, dan pelaku wisata untuk terus waspada dengan memantau informasi dan mengikuti arahan resmi dari otoritas terkait," ucap Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana dalam keterangannya, Jumat 8 Agustus 2025.

Baca Juga: Gaya Mahal Menpar Widi Wardhana, Gaya Khas Old Money di Segala Outfit

Saat ini lanjut Widiyanti, Kemenpar bersama otoritas terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Perhubungan, serta pemerintah daerah untuk memantau secara saksama perkembangan situasi.

Koordinasi juga dilakukan dengan pelaku usaha pariwisata, termasuk hotel, pemandu wisata, dan operator perjalanan untuk memastikan adanya respons yang cepat dan pelayanan terbaik bagi wisatawan yang terdampak.

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) yang berada di bawah naungan Kemenpar pun sudah mengaktifkan Tourist Information Center (TIC) dan kanal komunikasi untuk membantu wisatawan yang membutuhkan informasi atau pendampingan lebih lanjut.

"Kami percaya bahwa dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, pariwisata Flores akan pulih kembali dan tetap menjadi destinasi unggulan Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Kepala BNPB: Gunung Lewotobi Sudah Tak Aman, Semua Warga Harus Mengungsi

Selain itu, untuk menjaga situasi tetap kondusif, Menteri Pariwisata meminta agar masyarakat atau wisatawan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, menunda kunjungan ke destinasi rentan, dan rutin memeriksa perubahan pola operasional penerbangan selama status 'Awas' masih diberlakukan.

Sejumlah bandara di kawasan Flores dan sekitarnya, seperti Maumere, Ende, Larantuka, hingga Labuan Bajo sempat mengalami gangguan operasional akibat sebaran abu vulkanik.

"Kami memahami hal ini berdampak langsung pada aktivitas penerbangan dan perjalanan wisata, khususnya di kawasan Flores Timur, Sikka, Ende, dan Manggarai," kata Widiyanti. ***

Tags

Terkini