KONTEKS.CO.ID - Kemenyan, yang selama ini lekat dengan kesan mistis dan ritual perdukunan di Indonesia, ternyata menyimpan potensi ekonomi yang luar biasa.
Di balik aromanya yang khas, getah pohon Styrax ini menjadi incaran dunia, terutama negara-negara seperti China, Prancis, Bangladesh, Mesir, hingga India.
Bahkan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kemenyan Indonesia tahun 2024 mencapai 43.069 ton dengan nilai tembus US$52 juta atau sekitar Rp845 miliar.
Baca Juga: Telkom Resmikan Digistar Club Chapter UGM, Perluas Jejaring Talenta Digital di Kampus
Angka ini naik dari tahun sebelumnya meskipun volume ekspor sedikit menurun.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut menyoroti pentingnya hilirisasi kemenyan.
Dalam sebuah pernyataannya, ia menyampaikan bahwa selama ini masyarakat terlalu meremehkan kemenyan karena stigma spiritual yang melekat.
"Kemenyan itu sama berharganya dengan nikel, tapi dari dulu kita jualnya mentah," ujar Gibran.
Ia juga membongkar fakta bahwa banyak parfum mewah seperti Louis Vuitton dan Gucci menggunakan resin kemenyan Indonesia sebagai bahan baku utama.
Hal ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk serius membangun industri turunannya.
Baca Juga: Banjir Lowongan! Jakarta Job Fair 2025 Digelar di 2 Lokasi, Simak Cara Daftarnya
Kemenyan Digunakan untuk Apa Saja?
Di berbagai negara tujuan ekspor, kemenyan digunakan secara luas di industri kosmetik, makanan, kedokteran, hingga ritual keagamaan.
Berikut beberapa pemanfaatannya:
- Kosmetik & Parfum, digunakan sebagai bahan dasar parfum, lilin aromaterapi, hingga lotion karena aroma dan sifat fiksator alaminya.