KONTEKS.CO.ID - Soto Betawi menempati peringkat dua dunia dalam kategori makanan sop versi Taste Atlas 2025.
Di urutan pertama ada sop dari Paraguay yang diberi nama Vori-Vori.
Kemudian di urutan ketiga ada Ohn no Khao Swe dari Myanmar.
Sedangkan peringkat keempat ada Ramen dari Jepang dan posisi kelima ada Tonkotsu Ramen juga dari Jepang.
Soto Betawi Kuliner Khas Jakarta
Soto Betawi adalah salah satu kuliner khas Jakarta yang mencerminkan kekayaan budaya Betawi melalui cita rasa gurih dan kuah kentalnya.
Hidangan ini tidak hanya populer di ibu kota, tetapi juga telah dikenal luas di berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: Soto Lamongan, 10 Sup Ayam Terbaik di Dunia Versi Taste Atlas
Sejarah dan Asal Usul Soto Betawi
Istilah "Soto Betawi" mulai dikenal sekitar tahun 1977-1978, dipopulerkan oleh Lie Boen Po, seorang penjual soto di kawasan Kemanggisan, Jakarta.
Sebelumnya, soto yang dijual di Jakarta umumnya disebut dengan nama penjualnya, seperti "Soto Pak Musang".
Namun, pengaruh kuliner Tionghoa, Arab, dan India telah lama membentuk karakteristik soto ini, terlihat dari penggunaan rempah-rempah dan teknik memasak tertentu.
Baca Juga: Dijamin Ketagihan, Ini 7 Soto Khas Jawa Tengah yang Menggugah Selera
Ciri Khas Soto Betawi
Soto Betawi dikenal dengan kuahnya yang kental dan gurih, hasil perpaduan santan dan susu.
Isian utamanya adalah daging sapi, seringkali ditambah dengan jeroan seperti paru, babat, atau kikil.
Bumbu yang digunakan meliputi bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, serai, cengkeh, kayu manis, dan pala, menciptakan aroma yang khas.