• Senin, 22 Desember 2025

4 Gaya Komunikasi yang Sebaiknya Dihindari untuk Menjaga Hubungan Sehat dan Harmonis

Photo Author
- Rabu, 29 Mei 2024 | 21:30 WIB
4 gaya komunikasi yang sebaiknya dihindari untuk menjaga hubungan yang sehat dan harmonis (foto: freepik.com/katemangostar)
4 gaya komunikasi yang sebaiknya dihindari untuk menjaga hubungan yang sehat dan harmonis (foto: freepik.com/katemangostar)

KONTEKS.CO.ID - Pernahkah kamu merasa frustrasi ketika sebuah percakapan berubah menjadi pertengkaran, atau merasa tidak didengarkan? Percakapan yang terjal seringkali disebabkan oleh gaya komunikasi yang kurang efektif.

Dari mengkritik berlebihan hingga berbicara dengan kata-kata mengancam, setiap gaya komunikasi memiliki dampak signifikan pada kualitas interaksi kita.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi empat gaya komunikasi yang sebaiknya dihindari untuk menjaga hubungan yang sehat dan harmonis.

1. Mengkritik Secara Berlebihan


Mengkritik secara berlebihan, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, dapat merusak rasa harga diri dan kepercayaan diri.

Hal ini juga dapat menghambat kemajuan dalam hubungan dan menyulitkan upaya perbaikan.

Alih-alih mendorong perubahan, kritik berlebihan cenderung membuat orang merasa tidak aman dan terpojok.

2. Terus-Menerus Menyalahkan Orang Lain


Terus-menerus menyalahkan orang lain hanya akan membangun tembok di antara hubunganmu.

Ini dapat membuat orang merasa terisolasi atau perlu untuk mempertahankan diri, yang berdampak negatif pada keintiman dan keterbukaan dalam hubungan.

Selain itu, terus-menerus merasa disalahkan juga dapat meragukan kemampuan dan nilai diri seseorang.

3. Berbicara dengan Kata-Kata Mengancam


Menggunakan kata-kata mengancam dalam percakapan cenderung menciptakan suasana tegang dan membuat orang merasa tidak nyaman atau terancam.

Hal ini dapat menghambat kemampuan untuk membangun hubungan yang kuat dan harmonis, karena orang mungkin akan menghindari interaksi lebih lanjut atau sulit untuk membuka diri dalam komunikasi.

4. Berteriak atau Menaikkan Suara


Berteriak atau menaikkan suara dalam komunikasi hanya akan meningkatkan tingkat stres dan ketegangan.

Hal ini membuat lawan bicara merasa diserang atau terancam, sulit mencapai pemahaman yang baik, dan bahkan memperburuk konflik yang sedang terjadi.

Menghindari gaya komunikasi yang merusak ini dapat membantu menjaga hubungan yang sehat, harmonis, dan bermakna.

Sebagai gantinya, praktikkanlah komunikasi yang empatik, terbuka, dan menghargai pendapat orang lain.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Firman Ramadhan

Tags

Terkini

X