• Senin, 22 Desember 2025

8 Cara Membantu Anak Lepas dari Trauma Pasca Perceraian

Photo Author
- Rabu, 31 Januari 2024 | 20:25 WIB
Mengatsi taruma pada anak pasca perceraian (Unsplash/caleb-woods)
Mengatsi taruma pada anak pasca perceraian (Unsplash/caleb-woods)

KONTEKS.CO.ID - Perceraian adalah situasi rumit bagi pasangan. Namun, tak hanya pasangan yang terkena dampak, anak-anakpun juga menjadi korban. Tak jarang hal ini menjadi trauma pada anak yang jika tidak mendapatkan penanganan dari awal akan membekas saat mereka dewasa nanti

Cara Mengatasi Trauma pada Anak Pasca Perceraian


1. Berikan Dukungan yang Kuat


Anak-anak memerlukan dukungan emosional yang kuat dari orang dewasa di sekitar mereka.

Orang tua atau wali harus meluangkan waktu berkualitas untuk bersama anak-anak, mendengarkan perasaan mereka dengan penuh perhatian.

Menciptakan ikatan emosional yang aman adalah langkah awal dalam membantu anak melewati trauma perceraian.

2. Jangan Membandingkan Anak dengan Orang Lain


Perceraian dapat membuat anak merasa kesepian, kebingungan, dan tidak aman.

Oleh karena itu, penting untuk tidak membandingkan anak-anak dengan orang lain atau bahkan saudara kandung mereka.

Anak-anak perlu merasakan penghargaan dan penerimaan tanpa dibanding-bandingkan.

3. Jangan Bebani Anak dengan Masalah Orang Dewasa


Meskipun orang tua mungkin memiliki masalah terkait perceraian, penting untuk tidak membebani anak-anak dengan beban tersebut.

Anak-anak perlu tahu bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas masalah orang tua dan tidak seharusnya terlibat dalam masalah dewasa.

4. Jelaskan Bersama Alasan Perceraian


Memberikan pengertian pada anak tentang alasan kenapa harus bercerai bersama-sama dengan mantan pasangan adalah hal penting.

Membuka komunikasi dengan kejujuran perlu untuk menghindari ketidakpastian dan memastikan anak mendapatkan informasi yang konsisten.

5. Hindari Menjelekkan Satu Sama Lain


Penting untuk tidak saling menjelekkan di depan anak. Meskipun pasangan bisa menjadi buruk sebagai pasangan, mereka masih orang tua bagi anak.

Menjelekkan satu sama lain hanya akan merugikan kesejahteraan psikologis anak dan membuat mereka merasa bersalah.

6. Mendengarkan Keluh Kesah Anak


Anak-anak mungkin mengalami berbagai emosi setelah perceraian. Orang tua perlu memberikan ruang bagi anak untuk mengungkapkan perasaan mereka.

Mendengarkan dengan penuh perhatian, menjadi pendengar aktif, dan menunjukkan pemahaman akan membantu anak merasa didukung dan dihargai.

7. Pertimbangkan untuk Berkonsultasi dengan Profesional


Jika Anda merasa bahwa trauma anak cukup serius, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau terapis anak.

Mereka dapat memberikan panduan dan dukungan yang khusus sesuai dengan kebutuhan anak Anda.

8. Ciptakan Lingkungan Aman


Bantu anak merasa aman dengan menciptakan lingkungan yang aman.

Pastikan bahwa mereka merasa nyaman di rumah dan dapat mengandalkan Anda sebagai sumber dukungan.

Perhatikan juga kebutuhan fisik dan emosional mereka.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Silvia Trianasari

Tags

Terkini

X