• Minggu, 21 Desember 2025

Jangan Mati Sebelum Ke Banda Neira, Mengulik Jejak Sejarah di Banda Neira

Photo Author
- Kamis, 4 Januari 2024 | 16:19 WIB
Jejak sejarah di Banda Neira (Unsplash/Sanjia)
Jejak sejarah di Banda Neira (Unsplash/Sanjia)

KONTEKS.CO.ID - Banda Neira, pulau cantik yang merupakan salah satu pulau di gugusan Banda, Provinsi Maluku. Tak hanya pesona alamnya yang menarik, pulau ini menyimpan sejarah panjang sejak era perang dunia II. Bahkan, kamu bisa menemukan banyak peninggalan sejarah di pulau ini

Berikut beberapa jejak sejarah di Pulau Banda Neira


Tempat Pengasingan Bung Hatta dan Sutan Syahrir


Pada tahun 1936, Belanda memutuskan untuk mengasingkan dua tokoh penting kemerdekaan Indonesia yaitu, Bung Hatta dan Sutan Syahrir ke pulau Banda Neira.

Bung Hatta menjalani masa pengasingan di sebuah rumah yang sewaan Belanda.

Bung Hatta dan Sutan Syahrir tak gentar dengan hukuman pengasingannya, bahkan Sutan Syahrir mengungkapkan kekagumannya terhadap pulau ini selama masa pengasingannya.

Selain itu Bung Hatta dan Sutan Syahrir juga membuka kelas sore bagi anak-anak Banda Neira yang tidak memiliki akses untuk bersekolah.

Monumen Parigi Rante


Banda Neira memiliki sejarah kelam yang terkait dengan pembantaian saudagar-saudagar rempah oleh penjajah Eropa, yang bertujuan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

Selain itu penduduk Banda Neira juga dikirim ke Jawa untuk menjadi budak. Lalu, mengenang sejarah kelam pembataian ini, maka pemerintah membangun Monumen Parigi Rante.

Benteng Belgica, Benteng Pertahanan Perang Dunia II


Banda Neira juga memiliki peninggalan berupa benteng pertahanan. Salah satu benteng yang terkenal adalah Benteng Belgica. Tentara Portugis membangun benteng ini untuk memantau kedatangan musuh yang datang ke Banda Neira. Namun, setelah VOC mengambil alih, berdiri pula benteng-benteng lain seperti Benteng Revengie, Benteng Hollandia, dan Benteng Concordia.

Pulau Run Dan Sejarah Pertukaran dengan Belanda


Pulau Run sebelumnya adalah milik orang kaya Banda, namun kemudian Ia menyerahkan Pulau itu kepada Ratu Elizabeth I dari Inggris. Namun, saat terjadi perang antara Inggris dan Belanda untuk menguasai perdagangan dunia berakhir dengan Traktat Breda pada 31 Juli 1667. Traktat ini mencakup penyerahan Pulau Run kepada Belanda dan menawarkan Nieuw Amsterdam (kini Manhattan, New York, Amerika) kepada Inggris.

Pusat Pala Dunia


Banda Neira  merupakan pulau pusat penghasil pala tertinggi di dunia.  Kekayaan rempah ini menjadi daya tarik bagi bangsa-bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugis, dan Inggris untuk menguasai pulau ini.

Keindahan Banda Neira di Uang Kertas


Keindahan Banda Neira tidak hanya terdapat dalam cerita dan sejarah, melainkan juga diabadikan dalam uang rupiah.

Pada uang kertas pecahan Rp 1.000 emisi 2016, terdapat gambar Banda Neira di bagian belakang. Gambar ini bersanding dengan gambar Tari Tifa dan Bunga Anggrek Larat, menjadi identitas dari wilayah Maluku.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Silvia Trianasari

Tags

Terkini

X