KONTEKS.CO.ID - Mainan yang tepat sangat penting untuk perkembangan anak usia 2 tahun. Menurut pendekatan Montessori, mainan harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak secara holistik.
Dalam pendekatan Montessori, mainan harus sederhana, terbuat dari bahan alami, dan memungkinkan anak untuk melakukan eksplorasi dan kreativitas tanpa terlalu banyak aturan.
Berikut adalah beberapa contoh permainan yang sesuai untuk anak usia 2 tahun menurut pendekatan Montessori:
6 Contoh Mainan yang Tepat untuk Anak Usia 2 Tahun
1. Blok konstruksi
Mainan blok kayu atau blok konstruksi yang mudah disusun menjadi pilihan yang bagus.
Oleh karenanya, ini membantu mengembangkan keterampilan motorik halus, kreativitas, dan pemecahan masalah.
2. Mainan Anak 2 Tahun: Penyortiran
Mainan dengan bentuk dan warna yang berbeda, seperti mainan penyortir bentuk atau warna.
Sehingga, membantu anak mengenali dan membedakan objek berdasarkan atribut tertentu. Bahkan, ini juga melatih keterampilan motorik halus dan kognitif mereka.
3. Mainan Manipulatif
Mainan seperti puzel sederhana atau permainan memasangkan objek membantu anak mengembangkan keterampilan pengamatan, konsentrasi, dan pemecahan masalah.
4. Mainan Anak 2 Tahun: Seni dan kreativitas
Mainan seperti kertas, pensil warna, cat air, atau pasir kinetik membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halus, imajinasi, dan ekspresi diri melalui seni.
5. Mainan Sensorik
Mainan dengan berbagai tekstur, seperti mainan berbulu, mainan empuk, atau mainan dengan bahan berbeda.
Sehingga, ini dapat membantu merangsang indera anak dan membantu mereka mengenali sensasi yang berbeda.
6. Peran
Mainan peran, seperti mainan dapur mini atau boneka, membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan bahasa.
Juga, termasuk imajinasi mereka saat mereka berinteraksi dengan mainan dan berpura-pura sebagai karakter.
Dengan memberikan mainan yang tepat, anak usia 2 tahun dapat belajar dengan cara yang menyenangkan dan mendukung perkembangan mereka secara holistik.
Dengan demikian, mainan Montessori membantu menciptakan lingkungan yang menstimulasi dan mendukung eksplorasi, kreativitas, dan belajar mandiri bagi anak-anak.***
