• Senin, 22 Desember 2025

Bahaya Obesitas pada Balita yang Perlu Diwaspadai

Photo Author
- Selasa, 28 Februari 2023 | 16:27 WIB
Bahaya obesitas  balita di Samarinda Kaltim positif sabu akibat ulah tetangga (pexels/lisa-fotios)
Bahaya obesitas balita di Samarinda Kaltim positif sabu akibat ulah tetangga (pexels/lisa-fotios)

KONTEKS.CO.ID - Obesitas pada balita termasuk salah satu gangguan gizi, berikut ini bahaya obesitas pada anak yang harus diketahui.

Gangguan ini merupakan kondisi yang serius karena dapat menimbulkan akibat jangka panjang.

Obesitas infantil dapat menyebabkan komplikasi fisik dan psikologis.

Berikut bahaya obesitas balita.

1 Diabetes Mellitus

Overdosis yang menyebabkan obesitas dapat menyebabkan diabetes melitus. Diabetes mellitus, atau diabetes tipe 2, telah didokumentasikan sebagai penyakit kronis jangka panjang.

Kondisi ini terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh melebihi batas normal. Sel-sel dalam tubuh mengembangkan resistensi terhadap insulin dan tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.

Diabetes yang berlanjut dapat memengaruhi fungsi jantung, saraf, dan mata.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menurunkan berat badan dan memantau kadar gula darah untuk mencegah obesitas dan menghindari pencetus kondisi ini.

2. Kolesterol dan Tekanan Darah Tinggi

Hal ini yang dapat menyebabkan peningkatan kolesterol dan tekanan darah.

Meski kondisi ini lebih sering terjadi pada usia dewasa, namun para ayah dan ibu harus mewaspadai bahayanya bagi kesehatan anak karena berpotensi menyebabkan serangan jantung atau stroke.

3. Masalah Pernapasan

Obesitas pada anak kecil juga dapat meningkatkan kemungkinan gangguan pernapasan. Salah satu kelebihan berat badan terakumulasi di dada dan perut, yang dapat mengganggu fungsi paru-paru.

Masalah kesehatan seperti asma dan sleep apnea paling sering terjadi pada anak-anak yang kelebihan berat badan.masalah pernapasan.

Keduanya berisiko tinggi, namun sleep apnea lebih berbahaya bagi kesehatan anak karena dapat menyebabkan mereka berulang kali berhenti bernapas saat tidur.

4. Nyeri Sendi

Kegemukan pada anak kecil juga mempengaruhi persendian. Ketika beban yang ditekan tidak proporsional dengan ukuran tulang dan persendian, hal itu memberikan tekanan pada area tertentu.

Area yang sering dikeluhkan anak-anak adalah pinggul, lutut, dan punggung.

Nyeri sendi yang berkepanjangan dapat mengganggu mobilitas anak dan meningkatkan aktivitas fisik. Pereda nyeri dapat digunakan untuk meredakan sementara gejala ini.

5. Depresi dan Kecemasan

Komplikasi terakhir tidak mempengaruhi kesehatan fisik anak kecil, tetapi mempengaruhi kesehatan mental mereka. Obesitas pada anak merupakan salah satu penyebab gangguan kepercayaan diri.

Selain itu, mereka lebih rentan terhadap intimidasi dari lingkungan. Komplikasi emosional ini dapat meningkatkan kemungkinan depresi dan kecemasan pada anak.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Saiful Rachman

Tags

Terkini

X