3. Melatih Daya Ingat Lebih Tajam
Mengetik itu pasif, hanya melibatkan ujung jari. Sementara menulis tangan melibatkan ritme fisik, mulai dari tarikan garis, tekanan pena, hingga sensasi tekstur kertas.
Pengalaman multisensorik ini merangsang otak dengan cara unik. Tak heran jika materi pelajaran atau agenda rapat yang dicatat tangan terbukti lebih menempel di ingatan dibanding yang diketik rata di laptop.
4. Sentuhan Personal yang Hidup
Tulisan tangan itu identitas, unik seperti sidik jari. Tidak ada font komputer manapun yang bisa meniru emosi di balik tulisan.
Sebuah catatan atau jurnal fisik membawa karakter dan suasana hati penulisnya secara nyata. Ada sisi manusiawi yang hangat di sana, sesuatu yang tidak dapat disampaikan oleh teks digital yang kaku.
Baca Juga: Nekat Umrah di Tengah Bencana, Kemendagri Segera Periksa Bupati Aceh Selatan Mirwan MS
5. Detoks Emosi (Healing Murah Meriah)
Jurnal harian adalah sarana efektif untuk memetakan emosi yang ruwet. Lewat tulisan, kamu bisa melacak pola perasaanmu sendiri.
Apa yang memicu marah hingga apa yang bikin sedih. Ini cara paling privat untuk "curhat" dan mengenali diri sendiri tanpa takut dihakimi siapa pun.
6. Obat Alami Susah Tidur
Memindahkan beban pikiran atau daftar tugas (to-do list) ke atas kertas sebelum tidur sangat ampuh menenangkan otak.
Kebiasaan ini jauh lebih sehat dibanding scrolling medsos yang justru bikin mata lelah kena blue light. Saat kepala terasa lebih ringan karena bebannya sudah "dipindah" ke kertas, tidur pun otomatis jadi lebih nyenyak.
Baca Juga: KPK Dalami Aliran Uang Pejabat Kemnaker dalam Kasus Izin Sertifikat K3 yang Jerat Noel Ebenezer
Artikel Terkait
Google Docs Gendong Fitur AI, Menulis Makin Mudah bagi Para Pemula
No Na Rilis Lagu Baru Superstitious dan Falling in Love, Stephanie Poetri Ternyata Ikut Menulis!
Sosok Diplomat Arya Daru di Mata Keluarga, Suka Menulis dan Luwes Bercerita
Cara Mudah Menulis Huruf Arab di WhatsApp, Bisa Tanpa Aplikasi Tambahan!
Tips Aman Menulis Prompt Gemini AI Tanpa Kena Sensor