Tips Cemas Saat Turbulensi: Wajar, Tapi Bisa Diatasi

Mengapa Turbulensi Terasa Menakutkan?

Turbulensi terjadi ketika pesawat melewati area udara dengan tekanan atau aliran yang tidak stabil.

Meski bagi pilot ini adalah bagian dari rutinitas, bagi penumpang yang tidak memiliki kontrol atas situasi, hal ini bisa menimbulkan rasa tidak aman.

Getaran, suara mesin yang berubah, atau lampu sabuk pengaman yang menyala mendadak bisa memicu rasa takut.

Bagi sebagian orang, turbulensi mengingatkan pada kecelakaan atau situasi darurat, meskipun faktanya hampir semua turbulensi tidak menimbulkan risiko serius.

Ketakutan ini biasanya lebih dipicu oleh persepsi dan imajinasi, bukan bahaya yang nyata.

Baca Juga: Preview Arsenal Vs Crystal Palace: Misi The Gunners Bertahan di Jalur Juara

Cara Mengatasi Kecemasan Saat Turbulensi

1. Tarik Napas Dalam dan Fokus pada Pernapasan
   Latihan pernapasan sederhana bisa membantu meredakan ketegangan. Tarik napas perlahan, tahan selama beberapa detik, lalu hembuskan dengan tenang.

2. Alihkan Perhatian
   Mendengarkan musik, menonton film, atau membaca buku bisa membantu mengalihkan fokus dari guncangan yang terjadi.

3. Ingat Fakta-Fakta Penting
   Pesawat dirancang untuk tahan terhadap turbulensi berat. Pilot dan awak kabin dilatih untuk menghadapi situasi ini. Mengingat bahwa Anda tetap aman bisa membantu menenangkan pikiran.

4. Gunakan Kursi di Area Tengah Pesawat
   Guncangan terasa lebih ringan di area dekat sayap. Jika Anda mudah cemas, pilih tempat duduk di bagian ini saat memesan tiket.

5. Bicaralah dengan Awak Kabin
   Jika rasa cemas Anda sangat mengganggu, jangan ragu untuk berbicara dengan pramugari. Mereka terbiasa menghadapi penumpang yang takut terbang dan bisa memberikan bantuan yang menenangkan.

Menyadari dan Menerima Rasa Takut

Langkah pertama untuk mengatasi kecemasan adalah dengan mengakuinya. Tak perlu malu merasa takut saat turbulensi.

Baca Juga: Preview Inter Milan Vs AC Milan: Derby Penentuan Tiket Final Coppa Italia

Banyak orang mengalaminya, bahkan mereka yang sering bepergian. Yang penting adalah bagaimana cara kita mengelola rasa takut itu agar tidak menguasai pikiran.***