Baca Juga: Kisah Nyai Gundik Meneer Belanda, Disayang dan Terbuang
Tetapi dua tahun kemudian masalah muncul lagi. Perusahaan induk The North Face kembali bermasalah karena laporan keuangan perusahaan ternyata tidak sesuai. Hal ini membuat para pemegang saham marah besar dan melaporkan The North Face.
Keadaan semakin memburuk saat para eksekutif satu persatu mulai mundur dari jabatannya. Akibatnya di tahun 1999 perusahaan mengalami kerugian hingga USD 100,5 juta. Sejarah The North Face pun terancam hilang selamanya.
Untungnya di masa-masa sulit ini muncul korporasi besar VF Corporation yang saat itu memiliki sejumlah brand besar seperti Jansport, Timberland, dan Eastpak. Mereka berniat untuk mengakuisisi The North Face karena melihat ada potensi besar di dunia fashion.
Baca Juga: Kisah Nyai Gundik Meneer Belanda, Disayang dan Terbuang
Merambah Fashion Namun Tak Lupa DNA Outdoor
Di era pemilik keempat ini, The North Face mulai mengubah haluan. Brand ini mulai mengeluarkan produk-produk yang lebih nyaman digunakan untuk kegiatan sehari-hari tanpa meninggalkan kesan outdoor dan kualitas yang premium.
Para penikmat fashion hingga pelaku subkultur streetwear menyambut baik perubahan ini. Bahkan penikmat high-end fashion seperti para selebritas terlihat bangga menggunakan produk-produk dari The North Face. Penyebabnya sederhana, produk The North Face yang berkolaborasi dengan produk fashion lainnya mulai lalu lalang di catwalk prestisius seperti Paris Fasion Week.
Meski begitu The North Face tidak pernah melupakan DNA aslinya. Mereka terus mengembangkan produk produk outdoornya dan terus aktif di dunia maskulin tersebut.
Baca Juga: Lagu Malam Kudus, Lahir dari Letusan Gunung Tambora dan Orgel yang Rusak
Bahkan pada 2006 mereka mensponsori Kit Des Laurers saat menjadi orang pertama yang bermain ski di Gunung Everest. Dua tahun berikutnya The North Face mensponsori Alex Honnold yang melakukan aksi gila free climbing di tebing yang menjadi inspirasi logo The North Face yaitu Half Dome.
Pada 2019 lalu, The north Face mengumumkan teknologi terbarunya yang bernama future light. The North Face juga melakukan kolaborasi untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Beberapa kolaborasi yang membetot perhatian publik antara lain dengan brand Supreme, Gucci, dan Kazuki Kuraishi.***