kontekstory

Erwin Rommel: Jenderal Hebat Pahlawan Jerman, Mati Menelan Kapsul Sianida Demi Melindungi Keluarga

Minggu, 24 September 2023 | 08:00 WIB
Erwin Rommel menginspeksi pasukan Nazi di front Prancis pada Perang Dunia II. (Foto: Britannica)

Pada 17 Juli 1944, di puncak pertempuran invasi Sekutu, mobil Rommel diserang oleh pesawat pembom tempur Inggris. Mobil itu keluar dari jalan raya dan menabrak tiang.

Rommel pun menjalani perawatan di rumah sakit karena cedera kepala yang serius. Pada Agustus 1944 dia sudah cukup pulih untuk dapat kembali ke rumahnya untuk menjalani pemulihan.

Baca Juga: Ekonomi di Rezim Orba: Cuan Tipis di Freeport, Swasembada Tapi Impor, Mobnas Gagal, KKN Merajalela

-

Pembunuhan Hitler Gagal, Konspirasi Terungkap

Sementara itu, setelah kegagalan upaya pembunuhan terhadap Hitler pada 20 Juli 1944 (disebut Plot Juli), kontak Rommel dengan para konspirator mulai terungkap.

Karena status Rommel sebagai pahlawan nasional, Hitler ingin melenyapkannya secara diam-diam daripada langsung mengeksekusinya.

Hitler lalu mengirim dua jenderal, Wilhelm Burgdorf dan Ernst Maisel, untuk menemui Rommel di kediamannya.

Baca Juga: Doktrin Politik Rezim Orba Melalui Film Horor dan Keruntuhan Film Indonesia Lewat Monopoli Bioskop

Rommel hanya punya dua pilihan.  Pertama, melakukan bunuh diri dengan jaminan reputasinya akan tetap utuh dan keluarganya tidak akan dianiaya. Pilihan kedua, menghadapi persidangan yang akan mengakibatkan aib dan eksekusi.

Rommel memilih untuk melindungi keluarganya. Ia meminum kapsul sianida dalam sebuah perjalanan mobil bersama dua jenderal Hitler dan pengawalnya pada 14 Oktober 1944.

Pemerintah rezim Hitler mengumumkan bahwa Rommel meninggal karena luka-luka akibat penembakan mobil stafnya di Normandia. Ia dimakamkan secara kenegaraan di Herlingen.

Baca Juga: Kisah Kelam Isaac Newton, Jenius Sains yang Pernah Gagal dalam Investasi Saham


-

Hitler memerintahkan hari berkabung resmi untuk memperingati kematiannya.

Rommel memang mendapat pemakaman kenegaraan. Tetapi itu berlangsung di Ulm, bukan di Berlin seperti permintaan Rommel.

Halaman:

Tags

Terkini