KONTEKS.CO.ID - John Douglas Arnold atau John D Arnold adalah legenda dalam dunia trader di Amerika Serikat (AS). Di usianya yang ke-49, majalah Forbes mencatat kekayaannya mencapai Rp50,1 triliun.
Tak heran, kisah kesuksesan itu membuatnya menjadi legenda trader muda di akhir tahun 1990-an. Padahal saat mengawali kariernya, John Duglas Arnold hanyalah orang yang berhasil mengamankan kontraknya sebagai karyawan biasa.
Menjadi karyawan junior perdagangan sekuritas, dalam waktu singkat pemuda ini berhasil mengejutkan semua rekannya. Sebab John Douglas Arnold berhasil mendapatkan keuntungan yang fantastis.
Baca Juga: Cerita Tentang Werner Verrips, Agen CIA Perampok Javasche Bank Surabaya yang Tewas Misterius
Sosok trader legendaris ini berhasil menjalankan strateginya dalam perdagangan sekuritas. Ia berhasil mendulang keuntungan hingga triliunan rupiah di usia yang masih belia.
Arnold Muda Tertarik Matematika
Pria ini sering dipanggil John D Arnold lahir pada 1974 dan besar di Dallas, Texas, AS. Ayahnya meninggal ketika dia berusia 18 tahun.
Kala itu, lingkungan tempatnya bertumbuh dekat industri perminyakan yang saat itu tengah booming di negara bagian Texas.
Baca Juga: Jarang Terungkap! Peran Penting Polisi Menumpas G30S PKI di Surakarta
Tetapi Arnold muda justru sangat tertarik dengan dunia matematika. Beberapa kali dia memenangkan lomba matematika mewakili sekolahnya.
John lalu belajar matematika ekonomi di Vanderbilt University dan hanya membutuhkan waktu 3 tahun untuk lulus.
Berbekal gelar matematika ekonomi dan dekat dengan industri perminyakan, Arnold memulai pekerjaan pertamanya pada 1995 di sebuah perusahaan energi terkemuka pada masanya, yakni perusahaan Enron.
Baca Juga: Unik, Ternyata Candu Pernah Jadi Sumber Devisa Indonesia, Begini Ceritanya
Memasuki usia 21 tahun, dia memulai karier pertamanya di Enron sebagai analis ekonomi yunior. Perusahaan yang dimaksud Enron yang di kemudian tersandung skandal keuangan terbesar.
Perusahaan ini pada 1995 adalah perusahaan energi paling inovatif dan disegani di Amerika. Mereka terkenal sangat selektif dalam merekrut karyawan. Ya, hanya orang pintar yang bisa bekerja di sana.
Berawal dari Analis Minyak
Di awal kariernya, Arnold bekerja sebagai analis minyak junior di bawah asuhan dua senior trader keuangan nan cerdas, yakni Jeffrey Bussan dan Lawrence Whalley. Kariernya melejit.
Baca Juga: Maung Bikang, Laskar Mojang Bandung yang Bikin Ciut Nyali Penjajah
Pengetahuannya tentang industri perminyakan yang ia saksikan sejak kecil membuat John semakin memahami logika minyak dan gas alam.
Begitu juga dengan proses pengeboran, proses distribusi, hingga faktor yang membuat harga minyak berfluktuasi di pasaran. Ini sudah menjadi tontonan sehari-hari yang ia saksikan di kampung halamannya.
Karena ilmunya seperti "air" dan terpercaya menjadi trader, John Douglas Arnold langsung bersanding dengan para seniornya.
Pada usia 25 tahun, dia dipercaya mengelola langsung aset perusahaan dalam perdagangan kontrak berjangka. Hanya dalam waktu 2-3 tahun, Arnold berkembang menjadi salah satu trader terbaik di perusahaan.
Berkat pemahamannya tentang kemampuan matematis industri minyak dan bimbingan senior, dia turut berkontribusi pada profit sebesar Rp4,6 triliun. Semua didapat dari perdagangan kontrak minyak dan gas bumi.
Tentu saja, hal ini membuat banyak rekannya terkejut dan takjub. Namun kemampuannya tak semata berdasarkan keberuntungan, tetapi juga keuletan dan kedisiplinan luar biasa.
Baca Juga: Mitos Babi Ngepet, Pesugihan Modern yang Lahir dari Kecemburuan Sosial
John D Arnold Jadi Legenda Trader
Itu sebabnya John mampu secara konsisten memberikan keuntungan ratusan juta dolar AS. Kariernya terus melonjak hingga ditunjuk menjadi direktur pelaksana dan jajaran eksekutif perusahaan pada tahun 2000.
Usia 28 tahun menjadi puncak kesuksesan dari suami Laura Elena (Muñoz) Arnold. Ketika itu John berhasil membukukan profit trading di komunitas migas sebesar 750 juta dolar AS dalam waktu setahun.
Cuan fantastis inilah yang menyebabkan John menjadi legenda di kalangan trader, bahkan hingga saat ini.
Baca Juga: Sejarah Sepak Bola: Awal Mula Dimainkan, Pernah Jadi Olahraga Terlarang, Kini Terpopuler di Bumi
Keuntungan besar yang ia bawa ke perusahaan membuahkan bonus besar dari perusahaan 8 juta dolar AS atau Rp120 miliar.
Arnold lalu memutuskan membangun perusahaan sendiri dengan uang bonus tersebut. Dia mendirikan Centaurus Energy.
John D Arnold Miliuner Termuda
Setelah memiliki perusahaan sendiri, jebolan Harvard College dan Yale Law School itu semakin ngebut di dunia perdagangan energi. Sampai pada 2007, dia meraih "gelar" sebagai miliuner Amerika termuda.
Baca Juga: Gebrakan Soemarno Sosroatmodjo, Gubernur DKI Kakek Bimbim Slank Bangun Perumahan Murah di Jakarta
Kekayaannya mencapai Rp15,2 triliun di usia baru menginjak 33 tahun. Lima tahun kemudian kekayaannya menumpuk hingga memutuskan untuk pensiun pada 2012 saat usianya menyentuh angka 38 tahun.
Sampai sekarang Arnold aktif di yayasan amal yang didirikannnya dengan nama Arnold Ventures. Yayasan ini masih aktif dan benar-benar berkontribusi pada berbagai isu nasional di Amerika.
Hingga kini yayasan milik John telah menyumbang lebih dari Rp15 triliun dalam waktu sekitar 14,5 tahun untuk berbagai isu. Seperti pendidikan, kesehatan, penelitian ilmiah, dan masih banyak lagi.***