kabar-baik

Pelajar Indonesia Rajai Misi Penjelajahan Luar Angkasa Virtual Space Teams: Mission Oz

Sabtu, 15 Oktober 2022 | 18:27 WIB
Pelajar Indonesia Rajai Misi Penjelajahan Luar Angkasa Virtual Space Teams: Mission Oz. Foto (Kompas.com) (Kompas.com)

Untuk peringkat ketiga, diraih tim Yggdrasil beranggotakan Daniel Tarigan, Natanael I. Manurung, Fredrick Parulian Perangin-angin, Nathan E. C. Marpaung, dan Hengki Winata Simanugkalit, yang semuanya berasal dari SMA Unggul Del.
 
Rangkaian aktivitas dalam kegiatan ini meliputi simulasi planet, desain dan perakitan wahana antariksa, desain orbit dan penginderaan jauh, memasuki atmosfer dan pendaratan antariksa, pembangunan habitat, dan eksplorasi.

Pada rangkaian kegiatan tersebut, peserta mendapatkan kesempatan berinteraksi dan belajar dari astronot NASA dan ilmuwan dalam bidang antariksa, di antaranya Dr Gregory Chamitoff yang telah menyelesaikan dua misi keluar angkasa.

Baca Juga: Canggih Gunakan AI, Tim Robotik MTs Negeri 1 Banjarnegara Juara di Singapura
 
Berdasarkan capaian tersebut, secara terpisah Mizanul Chowdhury, NASA's Astrobee/SPHERES scientist yang juga pendiri dari STEMX-365 mengucapkan selamat kepada peserta Indonesia yang berhasil memperoleh Spacecraft Award.

“Kunci keberhasilan dari tim Indonesia adalah kemampuan kolaborasi dan dedikasi yang kuat dari tim Indonesia,” ungkap Mizanul.
 
Salah satu peserta, Sayu Agung Oka Ariani yang berasal dari Desa Penatahan Susut, Kabupaten Bangli mengaku sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari kompetisi ini.

Baca Juga: Annisa Lulusan Terbaik Fakultas Kedokteran Undip: Anak Buruh Harian dan Penjahit, Kuliah Modal Beasiswa Sana-sini

"Dalam waktu yang terbilang cukup singkat, saya bisa belajar banyak hal dari para ahli yang inspirasional dan berpengalaman di bidangnya,” ujarnya.

Sesi pada ajang ini cukup jelas dan informatif dan bagian yang paling menarik untuk Sayu adalah wahana antariksa.

“Pada kegiatan peserta diharapkan untuk mengobservasi dan melakukan eksperimen dengan berbagai bagian yang berbeda menjadi satu kesatuan. Sebagai contoh bagaimana pesawat ruang angkasa di bangun, bagaimana berbagai senyawa yang berbeda dapat berpengaruh dalam bentuk dan tampilan planet, menganalisa orbit, dan lainnya,” jelasnya.

Baca Juga: Berawal dari Keluhan Petani di Jepang, Pemuda asal Lumajang Sukses Bertani di Negeri Sakura: Punya Lahan 20 Ha dan Omzet Rp3,5 M per Tahun

Kata Sayu, dia tidak akan bisa melewati semua misi dan tugasnya tanpa kerja sama dengan kelompok.

“Team discussion memainkan peran yang sangat besar dalam memperoleh kesuksesan dalam kompetisi ini," kata Sayu.***

Halaman:

Tags

Terkini