Hal-hal seperti ini sering membuat banyak mahasiswa internasional menyerah, namun ia bertahan.
Menjadi Lulusan Terbaik Setelah Tiga Tahun Perjuangan
Baca Juga: Pemerintah Dorong Media Kolaborasi Menjauhi Pembuatan Judul Clickbait
Saat kuliah S2 di Corporate and Organizational Communication, Armaya membangun rutinitas yang sangat disiplin.
Ia selalu duduk di bangku depan, aktif bertanya, tepat waktu mengumpulkan tugas, hingga rutin datang ke tutor untuk meminta bimbingan.
“Jadi goal itu yang Doremi tancapkan, Doremi cuman pengin jadi student terbaik,” ujarnya.
Ia juga aktif sebagai koordinator media, membantu mahasiswa internasional, dan menjadi pembicara dalam seminar kampus.
Baca Juga: Ini Penyebab Transisi Sertifikasi Halal bagi UMKM Masih Penuh Tantangan
Seluruh aktivitas itu kemudian menjadi portofolio akademik yang membuatnya terpilih sebagai kandidat penerima Top Recognition, penghargaan untuk portofolio terbaik tahun ajaran 2020–2021.
Bahkan, ia juga terpilih menyampaikan pidato wisuda.
Dalam kompetisi itu, ia menulis naskah, merekam video, dan menyertakan rekomendasi lima dosen. Panitia menyampaikan alasannya memilih Armaya.
Baca Juga: Konferensi Kota Toleran 2025, Daerah Pamer Inovasi Toleransi hingga Parade Lintas Iman
“Dengan story kamu yang sangat inspiratif dan juga cara kamu speech di video itu, kita yakin kamu bisa membawa suasana yang bagus untuk commencement speaker,” katanya mengutip juri.
Masih Tinggal di Amerika dan Bekerja di Bidang Komunikasi
Kini, setelah lulus sebagai salah satu lulusan terbaik Northeastern University AS, Armaya bekerja sebagai Social Media Strategist di Boston.
Ia juga aktif membagikan kisah perjalanannya melalui Instagram @armayadoremi, yang sering menjadi inspirasi bagi mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah ke luar negeri.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Australia Open 2025: 4 Wakil Indonesia Bertanding, Paling Berat Ganda Putri
Kisah Armaya Doremi, dulu tak bisa bahasa Inggris hingga menjadi lulusan S2 terbaik Northeastern University AS, menjadi bukti bahwa perjuangan tanpa henti bisa membuka peluang di tempat yang paling tak terduga.
Perjalanannya masih berlanjut, dan bukan tidak mungkin langkahnya kelak membuka jalan bagi lebih banyak pemuda Indonesia untuk berani bermimpi besar.***