Mereka akan meningkatkan proses daur ulang di hulu serta transformasi produk politetrafluoroetilena (PTFE) dan polietilena — bahan yang digunakan dalam pembuatan kantong plastik dan kemasan sekali pakai lainnya.
HDD Technology menyediakan limbah PTFE untuk diolah, sementara para peneliti akan mengawasi proses iradiasi menggunakan energi berkas elektron (electron beam).
Proses ini akan mengubah limbah PTFE menjadi mikroserbuk plastik — aditif industri yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan kimia dan pelumasan pada minyak, cat, dan produk lainnya.
Uji coba awal telah menunjukkan bahwa proses ini dapat dikembangkan dalam skala besar.
Prototipe laboratorium sedang dirancang untuk memvalidasi produksi mikroserbuk dalam skala percontohan.
Baca Juga: Industri Plastik Indonesia Terancam PHK Massal, Lagi-lagi karena Impor China!
Minyak dan Perumahan
Sementara itu, para peneliti menggunakan iradiasi berkas elektron dan gamma untuk mengurai masukan PE dari Alam Flora Environmental Solutions di Malaysia.
Proses ini akan menghasilkan minyak pirolisis, yang dapat menggantikan bahan bakar industri seperti minyak tungku.
Bukti konsep telah berhasil dibuktikan, dan produksi dijadwalkan akan dimulai pada akhir tahun ini.
IAEA juga mendukung upaya Philippine Nuclear Research Institute dan Envirotech Waste Recycling dalam mengatasi dua masalah sekaligus: krisis perumahan nasional dan permasalahan limbah plastik di Filipina.
Iradiasi digunakan untuk membuat bahan bangunan dari plastik daur ulang, termasuk ubin, batu bata, kayu olahan, dan papan.
Para peneliti mengklaim bahwa material hasil daur ulang ini memiliki kekuatan tarik yang lebih baik, ketahanan abrasi, dan sifat mekanis lainnya yang meningkat.***