Xendit telah memproses lebih dari USD70 miliar (sekitar Rp1.166,20 triliun) nilai pembayaran dari lebih 500 juta transaksi di tujuh negara Asia dan melayani klien global seperti Meta, Starbucks, Samsung, TikTok, dan Shopee.
Perusahaan juga menyiapkan ekspansi ke pasar Amerika Latin, Amerika Serikat, dan Australia.
Kredivo Group berada di peringkat ketiga dengan total pendanaan sekitar USD390 juta (sekitar Rp6,50 triliun).
Pendanaan terbesar berasal dari putaran Series D senilai USD270 juta (sekitar Rp4,50 triliun) pada 2023 yang difokuskan untuk pengembangan Krom Bank.
Baca Juga: Zootopia 2 Tembus USD1 Miliar dalam 17 Hari, Jadi Film Animasi PG Tersukses dan Tercepat 2025
Selain layanan kredit digital, Kredivo memperluas bisnisnya dengan mengakuisisi platform earned wage access GajiGesa pada Februari 2025.
Dana menempati posisi keempat dengan total pendanaan USD250 juta (sekitar Rp4,17 triliun).
Dompet digital ini memperoleh pendanaan besar pada Agustus 2022 yang dipimpin Sinar Mas.
Baca Juga: Kamboja Tutup Perbatasan dengan Thailand, Sudah 25 Orang Tewas
Dana menyediakan berbagai layanan pembayaran digital, mulai transfer uang, pembayaran tagihan, hingga transaksi e-commerce, dan menjadi salah satu pemain utama di sektor dompet digital Indonesia.
Ajaib berada di peringkat kelima dengan total pendanaan sekitar USD245 juta (sekitar Rp4,08 triliun).
Platform wealthtech ini menawarkan layanan investasi saham, ETF, dan reksa dana melalui aplikasi mobile.
Baca Juga: Gunung Hayli Gubbi Meletus, Ahli ITB Ungkap Risiko Gunung Api Dormant di Indonesia
Pendekatan mobile-first dan biaya rendah membuat Ajaib diminati investor ritel, dengan pertumbuhan pengguna yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.