KONTEKS.CO.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa 'membangkang' dengan gagasan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan terkait pembangunan family office.
Dia menolak penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk merealisasikan gagasan Luhut sejak menjabat Menko Maritim dan Investasi di era Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Namun, dia mempersilakan pembangunan dilakukan asal tidak ada uang negara yang keluar. Purbaya menegaskan, tak akan mengalihkan pos belanja APBN untuk pendirian family office tersebut.
Baca Juga: 4 Saksi Kasus Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina Mangkir dari Panggilan KPK
"Saya sudah dengar lama isu itu (family office), tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri," tegas Purbaya di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025.
"Saya anggarannya (APBN) enggak akan alihkan ke sana," imbuhnya.
Dia juga memastikan hanya akan mengucurkan anggaran untuk program yang tepat yang pelaksanaannya diharapkan dapat tepat waktu, tepat sasaran dan tidak ada kebocoran.
Baca Juga: Ji Chang Wook Syuting Bareng Pevita Pearce di Candi Prambanan, Netizen: Fix! Melokal Banget
"Saya fokus, kalau kasih anggaran tepat, nanti pas pelaksanaannya tepat waktu, tepat sasaran dan nggak ada yang bocor, itu saja," imbuhnya.
Suksesor Sri Mulyani itu menegaskan tidak terlibat dalam rencana pendirian family office lantaran belum paham konsep pembentukannya.
"Enggak, saya nggak terlibat. Kalau mau saya doain lah. Saya belum terlalu ngerti konsepnya," ujarnya.
Baca Juga: Kejagung Harus Bongkar Keterlibatan Adaro, Antam, Pama, dan Perusahaan Lainnya Terkait Solar Haram
"Walaupun Pak Ketua DEN sering bicara, saya belum pernah lihat apa sih konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab," lanjutnya.
Sebagai informasi, gagasan family office pertama kali dicetuskan Luhut Binsar Pandjaitan pada Mei 2024 ketika dirinya masih menjabat Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi di masa pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.