KONTEKS.CO.ID - Komitmen memperkuat pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus diperkuat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kali ini, melalui peran aktif sebagai penyalur utama Kredit Usaha Rakyat (KUR), BRI menghadirkan akses pembiayaan yang inklusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
Berdasarkan data, hingga akhir Triwulan II tahun 2025, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp83,88 triliun atau setara 47,93 persen dari total alokasi KUR tahun ini sebesar Rp175 triliun.
Baca Juga: Misteri Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan Masih Diselidiki, Kemlu Serahkan Rekaman CCTV
Penyaluran dilakukan dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan. Hal tersebut tercermin dari rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) yang terjaga di level 2,48 persen.
KUR juga terus didorong sebagai solusi keuangan bagi pelaku UMKM untuk memperkuat kapasitas usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan, KUR memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan usaha masyarakat dan perluasan kesempatan kerja.
Baca Juga: KKB Balas Dendam, Bandara Bilorai Intan Jaya Mencekam Diberondong Tembakan
Menurutnya, akses terhadap modal yang terjangkau merupakan kunci dalam meningkatkan skala usaha dan menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas.
"KUR menjadi instrumen penting dalam memperluas inklusi keuangan, khususnya bagi pengusaha UMKM yang selama ini terkendala akses permodalan," ujarnya, Kamis 24 Juli 2025.
Program ini, kata Hery, mampu mendorong peningkatan produktivitas sekaligus menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor strategis.
"Kami percaya bahwa pembiayaan yang tepat sasaran akan memperkuat kontribusi sektor riil terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.
Sebagian besar KUR yang disalurkan BRI dialokasikan ke sektor produksi.