KONTEKS.CO.ID - Manajemen Bank Rakyat Indonesia mengumumkan telah beralih dari perangkat electronic data capture konvensional ke Android.
Pengalihan tersebut dilatarbelakangi mesin EDC saat ini tak hanya digunakan untuk layanan gesek kartu. Tetapi juga untuk pemanfaatan layanan QRIS dan penarikan tunai.
Rencana pengalihan perangkat EDC dari konvensional ke unit berbasis Android terinformasikan dalam siaran persnya, mengutip Selasa 15 Juli 2025.
Baca Juga: Begini Cara Bertahan Hidup, Ketika Salah Paham Berubah Jadi Skandal ala I Am A Running Mate
Pada keterangan tertulisnya, manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Persero) menjelaskan, melalui EDC BRILink Android, mesin tersebut memungkinkan penggunanya lebih cepat belajar dan nyaman saat mengoperasikan unit.
Dengan demikian bisa mengurangi waktu pelatihan dan kemungkinan kesalahan. Agen juga menjadi lebih mudah dengan adanya fitur layar sentuh berwarna sehingga navigasi menu lebih mudah dan lancar. Semua fitur ini bisa membuat transaksi dilakukan lebih jelas.
Bukan hanya untuk alat pembayaran, EDC Android menjadi platform dalam menjalankan aplikasi lain. Teknologinya terintegrasi dengan sistem internal atau bahkan layanan nontunai yang berkembang pesat. Antara lain, QRIS serta e-wallet.
Baca Juga: Begini Cara Oh My Ghost Clients Suarakan Trauma yang Tak Terucap di Dunia Kerja
Pada sisi konektivitasnya, perangkat mendukung koneksi jaringan 4G/LTE, WiFi dan Bluetooth. Jadi kalau salah satu koneksinya bermasalah, otomatis dapat menggunakan koneksi lain.
BRI menegaskan, mesin juga mendukung efisiensi operasional dan inovasi masa depan. Sebab bisa mendiagnosis troubleshooting dari jarak jauh. Hal itu mengurangi kebutuhan kunjungan fisik teknisi Perseroan.
Data-data operasional juga bisa dikolek lebih detail supaya analisis kinerja dan memahami transaksi agen sampai perumusan strategi bisnis yang tepat.
Baca Juga: Razman Arif Dituntut Dua Tahun Penjara, Istri Menangis Minta Keadilan ke Presiden
BRI secara resmi sudah mendeklarasikan EDC konvensional bakal disetop operasionalnya per tanggal 3 Maret 2025. Hal itu menegaskan migrasi ke EDC Android (atau MPOS) merupakan langkah strategis dan wajib bagi agen BRILink agar bisa terus beroperasi.
Secara keseluruhan, penggantian ini ialah langkah progresif BRI dalam memastikan ekosistem BRILink tetap modern, efisien, aman, dan mampu memberikan layanan terbaik kepada masyarakat luas.
Layanan keuangan bank tanpa kantor saat ini sudah menjadi alternatif bagi masyarakat. Seperti Agen BRILink yang terus mengalami pertumbuhan.
Baca Juga: Ratusan Ojol Bakal Demo di Patung Kuda, Tuntut Status Mitra dan Perppu Perlindungan
Data BRI per tahun 2024 mencatat, jumlah agen BRILink di seluruh Indonesia mencapai angka 1,06 juta. Jumlah itu mengalami kenaikkan dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebanyak 740.000 agen. ***