KONTEKS.CO.ID - Kesepakatan dagang yang diumumkan Amerika Serikat dan Indonesia pada Juli 2025 disebut berada di ujung tanduk.
Seorang pejabat AS mengungkapkan Jakarta dinilai menarik kembali sejumlah komitmen yang sebelumnya telah disetujui.
“Mereka mundur dari apa yang sudah kita sepakati pada Juli,” ujar pejabat tersebut, Selasa waktu setempat atau Rabu hari ini, tanpa menyebut rincian komitmen mana yang kini dipersoalkan Indonesia.
Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim seperti dikutip dari Reuters.
Pemerintah Indonesia membantah adanya isu krusial yang menghambat negosiasi.
Dalam keterangan tertulis, Rabu, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto menegaskan pembahasan antara kedua negara masih berjalan sesuai prosedur.
Baca Juga: Soal Kemungkinan Sabotase Kebakaran Gedung Terra Drone, Ini Kata Kapolrestro Jakpus
“Dinamika dalam proses negosiasi itu wajar. Pemerintah berharap kesepakatan bisa segera tercapai dengan hasil yang saling menguntungkan,” kata Haryo.
Kemenko Perekonomian, yang dipimpin Menko Airlangga Hartarto, menjadi pihak yang mengoordinasikan negosiasi tarif dengan AS.
Sumber pemerintah Indonesia menyebut salah satu pekerjaan rumah saat ini adalah penyelarasan bahasa dalam dokumen final.
Baca Juga: Rendy Varera Sumbang Medali Pertama Indonesia di SEA Games 2025, Ini Kata-katanya
Pada Juli lalu, kedua negara mengumumkan kesepakatan awal yang mencakup komitmen Indonesia untuk menghapus tarif lebih dari 99 persen produk AS.
Selain itu juga menghilangkan seluruh hambatan non-tarif bagi perusahaan Amerika.
Artikel Terkait
Juru Bicara Uni Eropa Bicara soal Kesepakatan Dagang dengan Indonesia
Kesepakatan Dagang Indonesia dan Uni Eropa Bukan Sekadar Ekonomi, Ada Geopolitik
Presiden Uni Eropa Bicara Kesepakatan Dagang dengan Indonesia
Polandia Bidik Pasar Daging Halal Indonesia Lewat Kesepakatan Dagang dengan Uni Eropa