• Minggu, 21 Desember 2025

Studi UOB, Konsumen Indonesia Kini Lebih Hati-Hati Berbelanja di Tengah Tekanan Biaya Hidup

Photo Author
- Rabu, 3 Desember 2025 | 17:45 WIB
Konsumen di Indonesia berdasarkan studi UOB mengalami pergeseran belanja. (Kemang Village)
Konsumen di Indonesia berdasarkan studi UOB mengalami pergeseran belanja. (Kemang Village)

KONTEKS.CO.ID - Kekhawatiran atas meningkatnya biaya hidup mendorong masyarakat Indonesia mengubah cara mereka berbelanja.

Hal ini terungkap dalam paparan Partner Boston Consulting Group, Ferry Malvina, yang mempresentasikan hasil ASEAN Consumer Sentiment Study (ACSS) 2025 di Jakarta, Selasa, 2 Desember 2025.

Studi ACSS yang dilakukan pada Mei–Juni 2025 terhadap 1.000 responden berusia 18–65 tahun menunjukkan konsumen Indonesia semakin berhati-hati dalam mengatur pengeluaran.

Baca Juga: Kerugian Ekonomi Akibat Banjir Sumatra Tembus Rp68 Triliun, Celios Desak Moratorium Sawit dan Tambang

Menurut Ferry, meski total belanja tidak turun, masyarakat kini lebih selektif dan cenderung menekan pembelian tertentu.

Sebanyak 46 persen responden memilih menunda pengeluaran besar, sementara 44 persen mengurangi pengeluaran non-esensial dan 42 persen aktif mencari diskon ketika membeli produk.

Perubahan pola konsumsi ini sejalan dengan melemahnya sentimen optimisme masyarakat.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Ancam Bubarkan Bea Cukai dan Rumahkan 16 Ribu Pegawai, Ini Reaksi Dirjennya

Head of Cards and Payment UOB Indonesia, Herman Soesatyo, menyebut indeks sentimen konsumen ASEAN UOB untuk Indonesia turun dari 58 menjadi 55.

Ia menjelaskan kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi dan tekanan biaya hidup menjadi penyebab utama penurunan tersebut.

Herman menambahkan pola belanja masyarakat dalam satu tahun terakhir menunjukkan pergeseran signifikan.

Baca Juga: Bikin Khawatir! Prevalensi HIV di Indonesia 1,96 Juta Orang, tapi yang Teridentifikasi Baru 564 Ribu ODHIV

Sebanyak 49 persen responden lebih sering membeli barang saat diskon, 43 persen memilih produk multifungsi untuk memaksimalkan nilai, dan 38 persen cenderung membeli produk lokal.

Selain itu 34 persen konsumen mengaku membeli barang dengan kualitas baik walau tanpa merek besar, dan 33 persen memperpanjang waktu pertimbangan sebelum memutuskan pembelian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X