KONTEKS.CO.ID - Indonesia telah menyetorkan investasi awal sebesar USD1 miliar atau sekitar Rp16,6 triliun setelah bergabung dengan New Development Bank atau NDB.
Ini menandai partisipasi resmi Indonesia dalam lembaga yang dipimpin BRICS tersebut.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pada awal pekan ini bahwa langkah ini mencerminkan peran aktif dalam memperkuat kerja sama di antara negara-negara Global South, melanjutkan semangat Konferensi Asia-Afrika.
Baca Juga: Polisi Beslah Uang Rp3 Miliar dan Mobil untuk Miskinkan Bandar Sabu
"Indonesia menjadi anggota dan langsung berpartisipasi aktif dalam berbagai persiapan NDB," kata Hartarto.
Ia menambahkan bahwa keanggotaan di NDB akan memperluas akses pasar dan memperdalam kolaborasi dengan ekonomi berkembang utama.
Pada saat yang sama, Indonesia juga memperkuat diplomasi ekonominya dengan mempersiapkan aksesi ke Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) pada 2026, bersama Meksiko dan Peru.
Baca Juga: Deforestasi Brutal, Citra Satelit Buka Fakta Pahit di Sumut, Walhi: Tak Sekadar Cuaca Ekstrem!
Kemajuan juga dicapai untuk bergabung dengan OECD, dengan 34 dari 37 negara anggota menyatakan dukungan.
“Setelah selesainya perundingan Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) pada September 2025, Indonesia menargetkan menjadi anggota resmi OECD pada 2027,” kata Menko Airlangga Hartarto.***
Artikel Terkait
Ekonom Bank Danamon Usul Pemerintah Pangkas Harga Rumah Lewat Insentif Pajak
Fakta Mengejutkan! Ratu Belanda Soroti Banyak Pegawai Bank di RI Terjerat Utang Berlebihan
Bank Sambut Aturan Wajib Lapor Keuangan 2027, Tapi Minta Mekanisme Tak Perberat Industri
Gubernur Bank Indonesia Tegaskan Urgensi Rupiah Digital di Hadapan Presiden Prabowo