Ciputra Group: Pengembang properti raksasa nasional ini turut ambil bagian dalam mengembangkan kawasan hunian terpadu dan komersial.
Konsorsium Triniti Land: Fokus pada pengembangan hunian dengan konsep sustainable living yang selaras dengan visi Forest City IKN.
Nindya Karya: Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya ini terlibat aktif dalam penyediaan infrastruktur dasar dan hunian vertikal.
Intiland: Pengembang properti nasional lainnya yang juga melirik potensi besar pasar perumahan di ibu kota baru.
Agung Wicaksono menegaskan bahwa skema KPBU menjadi andalan pemerintah untuk mempercepat pembangunan IKN tanpa harus membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara berlebihan.
Dengan skema ini, risiko pembangunan dibagi bersama antara pemerintah dan swasta, sementara manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan aparatur negara yang akan menempati IKN.
Selain sektor hunian yang mendominasi, investasi KPBU di IKN juga mulai merambah ke sektor-sektor krusial lainnya.
Baca Juga: Laporan Terbaru Mengklaim Harga Apple iPhone Layar Lipat Bikin Sport Jantung Kaum ‘Mendang-mending’
Beberapa di antaranya meliputi pengelolaan air bersih dan sanitasi, pengolahan limbah terpadu, hingga pengembangan jaringan telekomunikasi dan infrastruktur kelistrikan yang berbasis energi hijau.
Pemerintah optimistis target investasi di IKN akan terus bertambah seiring dengan progres pembangunan fisik yang semakin terlihat nyata di lapangan.
Kehadiran investor asing dari China, Malaysia, hingga Rusia ini diharapkan dapat memicu efek berganda (multiplier effect) bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan Kalimantan Timur dan Indonesia secara umum.***
Artikel Terkait
Waskita Karya Garap 13 Proyek Strategis di IKN, Nilainya Mencapai Rp8,7 Triliun
Siapa Mayjen Achmad Adipati? Sosok yang Disebut di Balik Kasus Lahan Jusuf Kalla, Ternyata Punya Akar di IKN
MK Resmi Batalkan 'Karpet Merah' IKN, Hentikan Skema HGU Investor 190 Tahun
Climate Policy Initiative: Indonesia Harus Yakinkan Investor Global untuk Dapatkan Pembiayaan PLTS 100 GW
Investor Australia Makin Agresif Bidik ‘Harta Karun’ Rare Earth Indonesia, Siapkan Rp47 Kuadriliun