• Minggu, 21 Desember 2025

PHK Massal di Depan Mata, 800 Lebih Perusahaan Anak Cucu BUMN Terancam Dilikuidasi

Photo Author
- Sabtu, 15 November 2025 | 09:00 WIB
Kantor Danantara (Hizkia Ohoiwutun)
Kantor Danantara (Hizkia Ohoiwutun)

KONTEKS.CO.ID - PT Danantara Asset Management (DAM) mengungkap adanya praktik kanibalisme, di mana BUMN saling serang dan saling membunuh satu sama lain di pasar hanya demi mengejar target omzet.

Akibat dari praktik tidak sehat ini, sebuah revolusi pemangkasan besar-besaran kini disiapkan, yang mengancam nasib lebih dari 800 anak dan cucu perusahaan BUMN.

Managing Director Danantara, Febriany Eddy, dalam media briefing di Jakarta, Jumat, 14 November 2025, tidak menutupi fakta menyakitkan ini.

Baca Juga: Jadi Tersangka Tudingan Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Cs Minta Tambahan Saksi dan Ahli

Ia menjelaskan bahwa banyak BUMN beroperasi dengan logika yang salah, di mana performance hanya dinilai dari sisi omzet.

"Sehingga, at all cost harus dapat. Nah, hal seperti itu sangat tidak sehat, nggak make sense, kita (BUMN) saling membunuh di dalam,” ujar Febriany kepada wartawan.

Bagi publik, praktik saling bunuh antar-perusahaan pelat merah ini adalah pemborosan uang negara yang sangat nyata. Febriany mencontohkan kasus yang paling mudah dilihat publik seperti PT Garuda Indonesia dan PT Citilink Indonesia.

Meskipun keduanya adalah satu keluarga di bawah BUMN, perilaku mereka di pasar justru saling menghancurkan.

Ia mengungkap, meski Citilink adalah low-cost carrier (LCC) dan Garuda adalah full-cost carrier, mereka tetap "saling membunuh di rute-rute tertentu".

Baca Juga: Daftar Lengkap Nama Siswa Juara Olimpiade Madrasah Indonesia Nasional 2025 Bidang Sains, Pintarnya di Atas Rata-Rata

"Itu terjadi, kita harus akui itu,” tegas mantan CEO PT Vale Indonesia Tbk tersebut. Praktik ini membuat kedua maskapai negara tersebut "berdarah-darah" di rute yang sama, yang pada akhirnya merugikan keuangan negara.

Untuk menghentikan kegilaan ini, Danantara kini menyiapkan langkah pemaksaan sinergi dan pemangkasan massal. Langkah pertama adalah memaksa BUMN yang bersaing di lini yang sama untuk bersatu.

"Anda satu keluarga, Anda satu. Nggak ada lagi, oh saya sama Citilink beda. Anda bisa di segmen yang berbeda tapi tidak berarti saling membunuh," kata Febriany, menjelaskan arahan barunya.

Langkah kedua adalah bersih-bersih total. Danantara akan memangkas jumlah BUMN beserta anak cucunya yang kini membengkak hingga 1.063 perusahaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X