KONTEKS.CO.ID - Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Kamis, 13 November 2025 pagi, menempati posisi Rp16.732 per dolar AS, melemah dibanding posisi sebelumnya di Rp16.717.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah melanjutkan tren negatif dari perdagangan sebelumnya.
Pada Rabu, 12 November 2025, rupiah ditutup melemah 0,09 persen ke level Rp16.695 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) terpantau menguat tipis 0,04 persen di posisi 99,532 pada pukul 09.00 WIB.
Baca Juga: Mengenal 8 Prioritas Riset Nasional untuk Dukung Green Jobs di Masa Depan
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi pergerakan rupiah hari ini akan fluktuatif, namun berpotensi ditutup melemah di rentang Rp16.720–Rp16.760 per dolar AS.
"Keraguan atas rencana Federal Reserve untuk memangkas suku bunga lebih lanjut juga membebani emas, karena dolar menemukan pijakannya di perdagangan Asia," ujar Ibrahim dalam risetnya, Kamis, 13 November 2025.
Faktor Global dan Sentimen Pasar
Pasar global sedang mencermati perkembangan politik dan ekonomi di AS.
Baca Juga: Kalender 2026 Sudah Rilis! Begini Cara Unduh Versi PDF
Termasuk pemeriksaan Mahkamah Agung terkait tarif perdagangan mantan Presiden Donald Trump, serta proses pemungutan suara di DPR AS untuk mengakhiri shutdown pemerintah.
Menurut Ibrahim, selesainya penutupan pemerintah AS akan membuka pintu bagi rilis data ekonomi resmi, yang bisa meredakan ketidakpastian, namun di sisi lain justru berpotensi memperkuat dolar AS dan melemahkan rupiah.
Faktor Internal Indonesia
Dari sisi domestik, rupiah juga mendapat tekanan setelah Bank Indonesia (BI) merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih rendah dari target pemerintah dan DPR, yaitu 5,33 persen untuk 2026, sedikit di bawah target 5,4 persen.
Baca Juga: Cara Mudah Pisahkan Chat Pribadi dan Kerjaan di WhatsApp
"Rupiah kemungkinan masih berada di zona merah hari ini, seiring dengan ekspektasi pasar yang menyesuaikan proyeksi ekonomi nasional," tambah Ibrahim.
Penguatan dolar AS yang dibarengi perlambatan ekonomi domestik menandakan bahwa investor cenderung menahan rupiah di level lebih rendah, setidaknya dalam jangka pendek.
Prediksi Pergerakan Selanjutnya
Bagi para pelaku pasar, volatilitas rupiah akan terus dipengaruhi kombinasi faktor global dan domestik.
Dengan indeks dolar yang relatif kuat dan sentimen politik AS yang dinamis, rupiah diperkirakan berfluktuasi namun tetap melemah hingga akhir perdagangan.
Investor disarankan untuk memantau rilis data ekonomi AS serta langkah-langkah kebijakan Bank Indonesia untuk mendapatkan indikasi pergerakan nilai tukar dalam beberapa hari mendatang.***
Artikel Terkait
Rupiah Tertekan Lagi, Begini Pergerakan Nilai Tukar terhadap Dolar AS Hari Ini!
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Loyo, Pasar Waspadai Dampak Shutdown AS dan Geopolitik Global
Rupiah Kembali Loyo! Ada Apa di Balik Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini?
Nilai Tukar Rupiah Goyang lagi Hari Ini! Dolar AS Melonjak di Awal Pekan, Ini Pemicunya!
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Menguat Tajam! Apa yang Membuat Dolar AS Tersungkur dan Rupiah Tiba-tiba Perkasa?