• Minggu, 21 Desember 2025

Rupiah Hari Ini Dibuka Melemah ke Rp16.732 per Dolar AS, Apa yang Membuat Nilai Tukar Tertekan?

Photo Author
- Kamis, 13 November 2025 | 14:44 WIB
Rupiah hari ini dibuka melemah ke Rp16.732 per Dolar AS. Simak faktor yang menekan nilai tukar! (canva.com)
Rupiah hari ini dibuka melemah ke Rp16.732 per Dolar AS. Simak faktor yang menekan nilai tukar! (canva.com)

KONTEKS.CO.ID - Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Kamis, 13 November 2025 pagi, menempati posisi Rp16.732 per dolar AS, melemah dibanding posisi sebelumnya di Rp16.717.

Data Bloomberg menunjukkan rupiah melanjutkan tren negatif dari perdagangan sebelumnya.

Pada Rabu, 12 November 2025, rupiah ditutup melemah 0,09 persen ke level Rp16.695 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) terpantau menguat tipis 0,04 persen di posisi 99,532 pada pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: Mengenal 8 Prioritas Riset Nasional untuk Dukung Green Jobs di Masa Depan

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi pergerakan rupiah hari ini akan fluktuatif, namun berpotensi ditutup melemah di rentang Rp16.720–Rp16.760 per dolar AS.

"Keraguan atas rencana Federal Reserve untuk memangkas suku bunga lebih lanjut juga membebani emas, karena dolar menemukan pijakannya di perdagangan Asia," ujar Ibrahim dalam risetnya, Kamis, 13 November 2025.

Faktor Global dan Sentimen Pasar

Pasar global sedang mencermati perkembangan politik dan ekonomi di AS.

Baca Juga: Kalender 2026 Sudah Rilis! Begini Cara Unduh Versi PDF

Termasuk pemeriksaan Mahkamah Agung terkait tarif perdagangan mantan Presiden Donald Trump, serta proses pemungutan suara di DPR AS untuk mengakhiri shutdown pemerintah.

Menurut Ibrahim, selesainya penutupan pemerintah AS akan membuka pintu bagi rilis data ekonomi resmi, yang bisa meredakan ketidakpastian, namun di sisi lain justru berpotensi memperkuat dolar AS dan melemahkan rupiah.

Faktor Internal Indonesia

Dari sisi domestik, rupiah juga mendapat tekanan setelah Bank Indonesia (BI) merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih rendah dari target pemerintah dan DPR, yaitu 5,33 persen untuk 2026, sedikit di bawah target 5,4 persen.

Baca Juga: Cara Mudah Pisahkan Chat Pribadi dan Kerjaan di WhatsApp

"Rupiah kemungkinan masih berada di zona merah hari ini, seiring dengan ekspektasi pasar yang menyesuaikan proyeksi ekonomi nasional," tambah Ibrahim.

Penguatan dolar AS yang dibarengi perlambatan ekonomi domestik menandakan bahwa investor cenderung menahan rupiah di level lebih rendah, setidaknya dalam jangka pendek.

Prediksi Pergerakan Selanjutnya

Bagi para pelaku pasar, volatilitas rupiah akan terus dipengaruhi kombinasi faktor global dan domestik.

Baca Juga: Alwi Farhan dan ‘Ratu Rubber Game’ Gugur, Praktis Indonesia hanya Andalkan Gregoria di Kumamoto Masters 2025

Dengan indeks dolar yang relatif kuat dan sentimen politik AS yang dinamis, rupiah diperkirakan berfluktuasi namun tetap melemah hingga akhir perdagangan.

Investor disarankan untuk memantau rilis data ekonomi AS serta langkah-langkah kebijakan Bank Indonesia untuk mendapatkan indikasi pergerakan nilai tukar dalam beberapa hari mendatang.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X