Pemerataan Ekonomi Makin Nyata, BRI Salurkan BLTS Kesra Rp4,4 Triliun untuk 4,9 Juta Keluarga

KONTEKS.CO.ID - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program prioritas pemerintah yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kali ini, BRI dipercaya oleh Kementerian Sosial RI untuk menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat atau BLTS Kesra untuk Tahap I senilai Rp4,4 triliun kepada 4,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi sebelumnya menyampaikan kesiapan perusahaan dalam mendukung penyaluran bantuan ini.

“BRI berkomitmen untuk mendukung Pemerintah dalam menyalurkan BLTS Kesra dalam menjaga daya beli dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat,” ujar Hery dalam Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2025 di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2025.

Baca Juga: “Tinggal Meninggal” Bawa Pulang Dua Penghargaan di Festival Film Wartawan 2025

Penerima bantuan dapat mencairkan dana BLTS Kesra dengan mudah melalui berbagai jaringan BRI, baik kantor cabang maupun layanan digital seperti e-channel dan Agen BRILink.

Hingga akhir Triwulan III 2025, BRI mengoperasikan 7.405 kantor operasional, 10.650 mesin ATM, 9.007 mesin CRM, dan lebih dari 1,2 juta Agen BRILink di seluruh pelosok negeri.

Infrastruktur layanan yang luas ini memastikan proses distribusi bantuan sosial berjalan cepat, tepat sasaran, dan transparan.

Penyaluran BLTS Kesra menjadi bagian dari konsistensi BRI dalam mendukung agenda pembangunan nasional melalui Asta Cita.

Baca Juga: Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Labrak Tiga Aturan dan Putusan MA

Sebelumnya, bank pelat merah ini juga menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp2,25 triliunkepada 3,7 juta penerima.

Sebagai lembaga keuangan yang fokus pada ekonomi kerakyatan, BRI terus memperkuat peran dalam menyalurkan berbagai program strategis pemerintah.

Hingga September 2025, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR)sebesar Rp130,2 triliunkepada 2,8 juta debitur, atau 74,4% dari total alokasi Rp175 triliun.