KONTEKS.CO.ID - Saat ini sedang berlangsung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Gyeongju, Korea Selatan.
Presiden RI Prabowo Subianto pun sudah tiba di sana pada Jumat 31 Oktober 2025.
Lantas seperti apa sejarah dan perkembangan APEC? Seperti apa peran Indonesia? Berikut ulasannya.
Inisiatif APEC pertama kali muncul dalam pidato Bob Hawke, mantan PM Australia, pada 31 Januari 1989 di Seoul, Korea.
Sekitar 10 bulan kemudian, 12 negara ekonomi kawasan Asia-Pasifik berkumpul di Canberra, Australia, untuk mendirikan APEC.
Anggota pendiri APEC terdiri dari Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Takwa Bukanlah Identitas, tapi Proses yang Berkelanjutan
Tiga negara kemudian ikut bergabung, yaitu China, Hong Kong, dan China Taipei, pada 1991.
Menyusul kemudian Meksiko dan Papua New Guinea (1993), Chile (1994), Peru, Rusia, dan Vietnam (1998).
Terus bertambahnya jumlah negara anggota itu membuat total keanggotaan menjadi 21 negara.
Baca Juga: Kenapa Jokowi Pilih China Bikin Kereta Cepat Whoosh, Tolak Jepang: Ini Tiga Alasannya
Tahap Awal dan Pembentukan Agenda
Pada periode 1989–1992, APEC beroperasi sebagai dialog informal pejabat senior dan menteri.
Namun pada 1993, di bawah pimpinan Bill Clinton sebagai Presiden AS, APEC memulai pertemuan tahunan para pemimpin ekonomi.
Artikel Terkait
Jokowi Dorong APEC Food Security Roadmap Towards 2030
Kemlu RI Tegaskan Isu Korea Utara Tidak Akan Dibahas di KTT APEC Korsel
KTT ASEAN–Korea: Prabowo Tekankan Kolaborasi, Bukan Kompetisi dalam Ekonomi Digital
Presiden Prabowo Hadiri KTT APEC 2025 di Korea Selatan, Dorong Kolaborasi untuk Ekonomi Berkelanjutan