KONTEKS.CO.ID - China sepakat menangguhkan kebijakan pembatasan ekspor logam tanah jarang yang baru diumumkan bulan ini.
Logam tanah jarang (LTJ) adalah kelompok 17 unsur kimia yang penting untuk teknologi modern seperti elektronik, kendaraan listrik, dan pertahanan.
Logam tanah jarang itu yang selama ini menjadi alat tawar China dalam perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: AS dan China Sepakat Pangkas Tarif Impor, Tekan Perdagangan Fentanil
Menurut pernyataan Kementerian Perdagangan China, penangguhan akan berlaku selama satu tahun.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan China juga akan membeli 12 juta ton kedelai dari AS hingga Januari 2026.
Pembelian akan dilanjutkan dengan 25 juta ton per tahun selama tiga tahun ke depan.
Baca Juga: Lima Anggota DPR Nonaktif, Hadapi Proses Etik Lanjutan: Ada Sahroni, Uya Kuya hingga Eko Patrio
Selain itu, China menyetujui perjanjian yang membuka peluang TikTok untuk tetap beroperasi di bawah kepemilikan pihak AS.
Proses transisi tersebut diharapkan selesai dalam beberapa bulan mendatang.
Trump menambahkan China akan memperluas pembelian minyak dan gas dari AS.
Baca Juga: Wabup Pidie Jaya Minta Maaf Usai Pukul Kepala SPPG, BGN Tak Tinggal Diam
Bessent menyebut Xi bahkan mengungkapkan minat untuk berpartisipasi dalam proyek pipa minyak baru di Alaska, meski rincian lebih lanjut belum tersedia.
Sebagai bagian dari kesepakatan pemangkasan tarif impor, AS juga akan menangguhkan selama satu tahun penerapan aturan baru dalam daftar entitas (Entity List).
Artikel Terkait
Malaysia Tangkap 31 Penambang Logam Tanah Jarang, 21 di antaranya WNA
Indonesia Jadi Target Strategis Investasi Raksasa Mobil Listrik China
513 SDM KAI Sap Ambil Alih Tugas Tenaga Ahli China Operasikan dan Rawat Kereta Cepat Whoosh
Selain Sawit, Indonesia Juga Nego Tarif Nol Persen untuk Karet dan Kakao ke AS